Selasa, 23 November 2010

SEJARAH SINGKAT BATALYON INFANTERI 600/RAIDER


            Batalyon Infanteri 600/Raider lahir pada tanggal 1 September 1959 dan mempunyai Tunggul Raider dengan motto CEPAT SENYAP TEPAT.

Sebelum tahun 1959, personel Batalyon Infanteri 609 adalah merupakan pecahan dari Batalyon Infanteri 609 Semanggi/Klaper yang tergabung dalam Resimen Induk 22 Tanjungpura. Sekembalinya Batalyon Infanteri 609 Semanggi/Klaper dari melaksanakan tugas operasi DI/TII di Indramayu Jawa Barat, selanjutnya bergabung ke induk pasukannya yaitu Resimen Induk 22 Tanjungpura di Asrama Sentosa, Balikpapan.

            Sesuai dengan perkembangan organisasi Kodam IX/Mulawarman, Batalyon Infanteri 609 Semanggi/Klaper yang berdomisili di Asrama Bukit, Balikpapan dengan jumlah personel yang masih sangat minim, pada tanggal 1 September 1959 Batalyon Infanteri 609 Semanggi/Klaper diresmikan menjadi Batalyon Infanteri 612/Modang dengan dislokasi pasukan di Asrama Bukit, kecuali Kompi II di Samboja dan Kompi III di Petung, Balikpapan Seberang.

            Sejak berdiri, Batalyon Infanteri 612/Modang kemudian berangsur-angsur mendapatkan tambahan kekuatan personel. Pertama, 1 kompi hasil pendidikan Secata Gombong dan Pengalengan, kemudian pada tahun 1961 mendapatkan tambahan personel sebanyak 1 kompi hasil pendidikan Caper Wamil dari Dodik Bogor yang sebagian besar adalah putra daerah Kalimantan Timur. Setelah itu 1 kompi dijadikan sebagai Kompi Raider yang pada waktu itu berkedudukan di Asrama Petung, Balikpapan Seberang.
     
            Selanjutnya, pada tahun 1961, mendapatkan tambahan 1 kompi eks Kompi Pengawal Kodam IX/Mulawarman hasil pendidikan Dodiklat Samboja yang berstatus Milwa. Dengan penambahan personel tersebut, maka pemantapan TOP ROI 64 semakin sempurna, meskipun unsur pimpinan pejabat Komandan Peleton pada saat itu masih dijabat oleh Bintara atau Bintara Tinggi.

            Dengan adanya penyempurnaan organisasi, maka pada tahun 1966/1967, Batalyon Infanteri 612/Modang yang semula terdiri atas 4 Kompi Senapan, dirubah menjadi 3 Kompi Senapan, 1 Kompi Bantuan dan 1 Kompi Markas. Sedangkan personel-personel yang mengikuti latihan Infanteri Gaya Baru disentralisir dan dibentuk dalam 1 Kompi yang disebut Kompi Latpur.

            Berdasarkan Surat Perintah Pangdam IX/Mulawarman nomor Sprin/96/I/1985, Korem 091/ASN menerima Batalyon Infanteri 612/Modang masuk dalam jajaran komandonya dengan status Korem Kalimantan Timur dengan dislokasi pasukan Markas Batalyon, Kompi Markas dan Kompi Bantuan di Manggar, Kompi Senapan A di Sentosa, Kompi Senapan B di Batakan dan Kompi Senapan C di Petung, Balikpapan Seberang.

            Berdasarkan Surat Perintah Pangdam VI/Tanjungpura Nomor Sprin/498/III/1986 tanggal 21 Maret 1986, terjadi perubahan status Batalyon Infanteri 612/Modang yang semula dibawah komando Korem 091/ASN dirubah menjadi Batalyon Infanteri 612 BS Mobile yang komando pengendaliannya langsung di bawah Pangdam VI/Tanjungpura terhitung mulai tanggal 1 April 1986.

            Berdasarkan Surat Perintah Pangdam VI/Tanjungpura Nomor Sprin/836/VII/1987 tanggal 21 Juli 1987, Batalyon Infanteri 612/BS Mobile resmi menjadi Batalyon Infanteri Lintas Udara 612/Modang.

              Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/46/XII/2003 tanggal 20 Desembar 2003, tentang perubahan 10 Batalyon Infanteri Pemukul Kodam menjadi Batalyon Raider, maka Batalyon Infanteri Lintas Udara 612/Modang resmi menjadi Batalyon Infanteri 600/Raider.


I.          ARTI DAN MAKNA LAMBANG

1.         TUNGGUL.

            a.         Lukisan.

1)         Burung Garuda berwarna kuning emas dengan semboyan “KARTIKA EKA PAKSI “  merupakan lambang panji-panji TNI-AD yang dilukiskan disebelah kiri  bagian  atas  pada   Tunggul   Yonif   600/Raider tersebut, melambangkan Yonif 600/Raider  sebagai  satuan   kebanggaan TNI-AD dalam  pengabdiannya  selalu  menjunjung   tinggi   kehormatan, memiliki jiwa korsa yang kokoh, kuat, tangguh & prajurit yang profesional.  
2)         Pisau/sangkur   melambangkan  ketajaman   berpikir   dan   berolah yudha bagi prajurit yang  berkemampuan/klasifikasi  Raider yang selalu siap mengemban tugas sebagai pasukan terdepan.
3)         Lintasan kilat/petir melambangkan prajurit Raider yang merupakan unsur prajurit yang mampu bergerak dan bertindak dengan cepat dalam segala medan pertempuran.
4)         Warna merah dan putih di gambar serong ke atas merupakan warna kebangsaan yang melukiskan jiwa kebangsaan kita, mengingat prajurit TNI-AD dalam mengemban tugas hanya untuk kepentingan bangsa dan negara demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5)         Semboyan Cepat Senyap Tepat mengandung arti :
a)         Cepat dalam bertindak.
b)         Senyap dalam bergerak.
c)         Tepat sesuai sasaran.

6)         Tulisan Batalyon Infanteri 600/Raider merupakan Satuan kebanggaan TNI-AD yang profesional dan berkemampuan Raider yang selalu siap melaksanakan panggilan tugas Negar yang dilandasi Sapta Marga dan sumpah Prajurit  serta Delapan Wajib TNI.

b.         Arti dalam tata warna.

1)         Hitam melambangkan ketenangan dan keteguhan hati.
2)         Kuning emas melambangkan keagungan dan kebesaran.
3)         Merah melambangkan keberanian dan semangat.
4)         Putih melambangkan kesucian.
5)         Hijau melambangkan kesejukan dan kedamaian.

2.         MAHKOTA DAN TIANG.

a.         Burung Garuda akan terbang, diartikan bahwa TNI-AD sanggup terbang tinggi menuju cita-cita.
b.         Hiasan runcing 8 buah diartikan bahwa TNI-AD dalam berperilaku berpedoman pada Delapan Wajib TNI.
c.         Jambul/Jengger sebanyak 5 lekuk dartikan sebagai hari lahirnya TNI tanggal 5.
d.         Bulu sayap bagian dalam berjumlah 10 helai dartikan bahwa 10 adalah bulan bersejarah bagi TNI, sedangkan bulu sayap bagian luar berjumlah 17 helai diartikan sebagai hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
e.         Bulu ekor berjumlah 7 helai diartikan bahwa setiap prajurit TNI-AD selalu memegang teguh Sapta Marga.


II.         KESIMPULAN ARTI KESELURUHAN LAMBANG

Batalyon Infanteri 600/Raider dengan semboyan CEPAT SENYAP TEPAT sebagai Satuan kebanggaan TNI-AD yang memiliki mobilitas tinggi mampu bergerak dan bertindak secara senyap, mencari dan merebut sasaran dengan tepat dalam situasi dan kondisi bagaimanapun juga, dan dengan dilandasi semangat juang yang tinggi rela berkorban dalam pengabdiannya untuk keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

III.        PENUGASAN OPERASI

4.         OPERASI TEMPUR

a.         Pada tahun 1960, bertugas di daerah Rico, Kalimantan Timur, dalam rangka menumpas gerombolan DI/TII Ibnu Hajar.
b.         Pada tahun 1962, bertugas di Sulawesi Tengah, dalam rangka menumpas Gerombolan DI/TII Kahar Muzakkar.
c.         Pada tahun 1962, bertugas di daerah Kerang, Tanah Grogot, dalam rangka menumpas sisa-sisa anggota Ibnu Hajar.
d.         Pada tahun 1963, bertugas di Kompartemen Sesayap, dalam rangka Dwikora I.
e.         Pada tahun 1965 s.d. 1966, bertugas di Long Nawang, dalam rangka Dwikora II.
f.          Pada tahun 1966, bertugas di daerah Balikpapan dan sekitarnya, dalam rangka pembersihan G.30.S/PKI.
g.         Pada tahun 1969, dengan kekuatan 1 batalyon di bawah pimpinan Mayor Inf Sudirman, bertugas di Kalimantan Barat, dalam rangka penghancuran PGRS/PARAKO.
h.         Pada tahun 1977 s.d. 1978, dengan kekuatan 1 batalyon di bawah pimpinan Letkol Inf Teuku Tjut Meurah, bertugas di Timor-Timur.
j.          Pada tahun 1984 s.d. 1985, dengan kekuatan 1 batalyon di bawah pimpinan Letkol Inf Thamrin Muis, bertugas di Timor-Timur.
k.         Pada tahun 1990 s.d. 1991, dengan kekuatan 1 Kompi Senapan A di bawah pimpinan Kapten Inf Sonny Wijaya, melaksanakan tugas operasi di Irian Jaya di Bawah Perintah Yonif 631/Antang.
l.          Pada tahun 1991 s.d. 1992, dengan kekuatan 1 Kompi Senapan C di bawah pimpinan Kapten Inf Suyatno, melaksanakan tugas di Timor-Timur di Bawah Perintah Yonif 613/Raja Alam.
m.        Pada tahun 1992 s.d. 1993, dengan kekuatan 1 Kompi Gabungan di bawah pimpinan  Lettu Inf Igit Dono Lego, melaksanakan tugas operasi di Timor-Timur di Bawah Perintah Yonif 623/Bakti Wira Utama.
n.         Pada tahun 1995 s.d. 1996, dengan kekuatan 1 batalyon di bawah pimpinan Mayor Inf Sudirman Rasyid, bertugas di Timor-Timur.
o.         Pada tahun 1996 s.d. 1997, dengan kekuatan 1 batalyon di bawah pimpinan Letkol Inf Suwondo, melaksanakan tugas pengamanan kerusuhan sosial di wilayah Pontianak selama 4 bulan.
p.         Pada tahun 1997 s.d. 1998, dengan kekuatan 2 kompi di bawah pimpinan Letkol Inf Suwondo, melaksanakan tugas pengamanan kerusuhan di wilayah Banjarmasin selama 2 bulan.
q.         Pada tahun 1998 s.d. 1999, dengan kekuatan 1 kompi di bawah pimpinan Kapten Inf Dwi Darmadi, melaksanakan tugas di Timor-Timur yang tergabung dalam Satgas Rajawali IV.
r.          Pada tahun 1999 s.d. 2000, dengan kekuatan 1 SSK, melaksanakan tugas pengamanan kerusuhan di wilayah Sambas dan Singkawang secara bergantian.
s.         Pada tanggal 24 Pebruari 2001 s.d. 16 Juli 2001, dengan kekuatan 1 batalyon di bawah pimpinan Letkol Inf Herman Waluyo, melaksanakan tugas pengamanan konflik vertikal di wilayah Kalimantan Tengah.
t.          Pada tanggal 5 September 2001 s.d. 5 Agustus 2002 dengan kekuatan 1 batalyon di bawah pimpinan Letkol Inf Eka Wiharsa, melaksanakan tugas Operasi Pemulihan Keamanan di wilayah Nangroe Aceh Darussalam.
u.         Pada tanggal 28 Desember 2003 s.d. 18 April 2005, dengan kekuatan 1 Batalyon di bawah pimpinan Letkol Mundasir,S.IP  melaksanakan tugas Operasi Pemulihan Keamanan di wilayah Nangroe Aceh Darussalam.
v.         Pada tanggal 14 April 2008 s.d 27 Agustus 2009, dengan kekuatan 1 kompi di bawah pimpinan Kapten Inf Awang Danuarto, melaksanakan tugas pengamanan perbatasan di Bawah Perintah Yonif 613/Raja Alam.
Lebanon 2008
Lebanon 2008
w.        Pada Nopember 2008 s.d. 4 Desember 2009, dengan kekuatan 2 SSK di bawah pimpinan Mayor Inf Jones Sasmita, melaksanakan tugas perdamaian PBB tergabung dalam Satgas Yon Mekanis TNI Konga XXIII-C/Unifil di Lebanon. 



5.         OPERASI BHAKTI

a.         Pada tahun 1979 s.d. 1980, melaksanakan tugas Operasi Manunggal Desa (AMD) di Ambon.
b.         Pada tahun 1981 s.d. 1982, melaksanakan tugas Operasi Manunggal Desa (AMD) di Banjar Negara, Jawa Tengah.

 

IV.       PEJABAT KOMANDAN BATALYON INFANTERI 600/RAIDER
DARI MASA KE MASA

1.         Kapten Inf Bambang Sutejo NRP 18205, Desember 1956 s.d. Desember 1960
2.         Mayor Inf Ahmad Sungkono NRP 10827, Desember 1960 s.d. Januari 1965.
3.         Kapten Inf Mustofa Mu’in NRP 192824, Januari 1965 s.d. Januari 1966.
4.                 Mayor Inf Sukotjo SM. NRP 10789, Januari 1966 s.d. Januari 1967.
5                   Mayor Inf Mudzakir NRP.11051, Januari 1967  s.d. Agustus 1968.
6.         Mayor Inf Sudirman NRP.11166, Agustus 1968 s.d. Agustus 1970.
7.         Mayor Inf  Bambang Sukendro NRP.226409,Agustus 1970 s.d. September 1972.
8.         Letkol Inf. Gumbira NRP.18830, September 1972 s.d. Juli 1975.
9.         Letkol Inf. Teuku Tjut  Meurah NRP.19852, Agustus 1980.
10.       Letkol Inf. A. Thomas  Paruntu NRP.22231, Agustus 1980 s.d. Agustus 1982.
11.       Letkol Inf  Thamrin Muis NRP. 22371,  Agustus 1982 s.d. September 1985.
12.       Letkol Inf Suadi Atma NRP. 23371, September 1985 s.d. Mei 1986.
13.              Mayor Inf  Lintang Waluyo NRP.25178, Mei 1986 s.d. Maret 1987.
14.       Mayor Inf Sutrisno Danu NRP.25197, Maret 1987 s.d.  Juni 1989.
15.       Mayor Inf Bambang Darmono NRP.27087, Juni 1989 s.d. Juni 1990.
16.       Mayor Inf Dadang S.  Muchtar NRP.27906, Juni 1990 s.d. Maret 1991.
17.       Letkol Inf Bambang Nurbiyanto NRP.25107, Maret 1991 s.d.  Mei 1991.
18.       Letkol Inf Bambang Suranto NRP. 27132, Mei 1991 s.d.  Juli 1992.
19.       Letkol Inf S.Simandjuntak  NRP. 27951, Juli 1992 s.d.  Desember 1993.
20.       Mayor Inf  Husein Malik  NRP.28761, Desember 1993 s.d. Juli 1994.
21.       Mayor Inf Sudirman Rasyid NRP.29124, Juli 1994 s.d. Pebruari 1996.
22.       Letkol Inf Pandu Wibowo NRP 29310, Pebruari 1996 s.d. Juli 1996.
23.       Mayor Inf Suwondo NRP 29472, Juli 1996 s.d. Juli 1997.
24.       Mayor Inf M. Munir NRP 29624, Juli 1997 s.d. Juli 1998.
25.       Letkol  Inf Imam Supriyanto NRP 29622, Juli 1998 s.d. Agustus 1999.
26.       Letkol Inf Herman Waluyo NRP 30394, Agustus 1999 s.d. Oktober 2001.
27.       Letkol Inf Eka Wiharsa NRP 30789, Oktober 2001 s.d. Maret 2003.
28.       Letkol Inf Mundasir, S.IP NRP 31581, Maret 2003 s.d. Januari 2006.
29.       Letkol Inf Rifki NRP.32578, Januari 2006 s.d. Pebruari  2008.
30.             Letkol Inf R. Haryono NRP 1910036980867,  Januari  s.d Nopember 2008.
31.             Letkol Inf Joko Suparyoto NRP 1910034410168 Nopember 2008 s.d Juni 2010.
32.       Letkol Inf Rionardo NRP 11940018950871 Juni 2010 s.d sekarang. 

Demikianlah sejarah singkat  Batalyon Infanteri 600/Raider, semoga sukses sepanjang masa.


CEPAT SENYAP TEPAT
 PANTANG MENYERAH SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar