Selasa, 30 November 2010

Yonif 600/Raider mendapat julukan Black Belt Batallion

KabarIndonesia - “Hampir seluruh prajurit Yonif 600/Raider adalah karateka sabuk hitam” Sampai sekarang, setiap ada kejuaraan karate anggota Yonif 600/Raider selalu dilibatkan dalam kepanitiaan, karena Yonif 600/Raider memiliki Majelis Sabuk Hitam terbesar di wilayah Kalimantan Timur, sehingga di kalangan karateka Yonif 600/Raider dijuluki Black Belt Battalion.

Sejak awal berdirinya Yonif Linud 612/Modang sampai berubah menjadi Yonif 600/Raider batalyon ini sudah menerapkan olah raga bela diri karate untuk para prajuritnya, dalam hal ini Lemkari (Lembaga Karate-Do Indonesia). Namun karena sulitnya melaksanakan ujian sabuk hitam, maka pada saat itu di setiap kompi hanya terdapat tiga orang prajurit karateka yang berkualifikasi sabuk hitam.

Kondisi itu mengakibatkan perkembangan karate di Yonif 600/Raider semakin menurun dari waktu ke waktu, terlebih lagi dengan adanya beberapa orang prajurit bersabuk hitam yang pindah satuan. Perkembangan kembali membaik setelah turun ST dari Pangdam VI/Tanjungpura tentang kewajiban bagi seluruh prajurit untuk memiliki kemampuan bela diri karate.

Menindaklanjuti perintah tersebut, Yonif 600/Raider lalu menggalakkan lagi latihan karate yang dilaksanakan pada setiap Selasa dan Jumat sore. Hasilnya sangat memuaskan, karena rata-rata personel Yonif 600/Raider sudah mencapai sabuk biru dan coklat kyu 1, serta siap melaksanakan ujian sabuk hitam. 7 Mei 2006 dilaksanakan ujian Sabuk Hitam di Aula Yonif 600/Raider dengan mendatangkan Panitia dan Dewan Guru Pusat Lemkari, Anton Lesiangi (Karateka DAN IX) dari Jakarta. Saat itu prajurit Yonif 600/Raider yang bersabuk coklat kyu 1 dan memenuhi syarat untuk mengikuti ujian sabuk hitam DAN I sebanyak 180 orang. Dari 180 orang DAN I tersebut kemudian diseleksi lagi oleh panitia ujian, yakni 25 orang mengikuti ujian DAN II dan satu orang prajurit melaksanakan ujian DAN III dilanjutkan DAN IV. Hasilnya, satu orang menjadi DAN IV, 24 orang DAN II dan 155 orang DAN I. Setahun kemudian, usai melaksanakan ujian sabuk hitam Danyonif 600/Raider saat itu, Letkol Inf Rifki (Karateka DAN IV) diangkat sebagai Ketua Umum Pengda Lemkari Kalimantan Timur.

Sejak itulah perkembangan karateka di Yonif 600/Raider makin maju pesat. Setiap ada kejuaraan karate, baik di dalam maupun di luar wilayah Kalimantan Timur, Yonif 600/Raider selalu mengirimkan atletnya dan pasti selalu memperoleh prestasi yang membanggakan. 3 Juni 2007 Yonif 600/Raider mendatangkan lagi panitia dari Jakarta untuk penyelenggaraan ujian sabuk hitam yang kedua dan penataran wasit juri karate tingkat nasional dengan syarat minimal DAN I. Ketika itu, personel Yonif 600/Raider yang mengikuti penataran wasit sebanyak 25 orang, sedangkan 469 orang mengikuti ujian sabuk hitam yang kedua, tujuh orang melanjutkan ujian untuk memperoleh predikat DAN II, dua 2 orang ujian DAN III dilanjutkan seorang diantaranya ujian DAN IV dan satu orang lainnya juga mengikuti ujian DAN IV. Dari ujian sabuk hitam kedua itu, hasilnya satu orang prajurit memperoleh predikat karateka DAN V, satu orang DAN IV, lima orang DAN II, satu orang DAN III, lima orang DAN II dan 469 orang lainnya DAN I.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar