Selasa, 23 November 2010

MEMPERBAIKI SENDIRI MESIN CUCI YANG RUSAK


Di Zaman yang serba modern semua peralatan menggunakan listrik, baik untuk kebutuhan rumah tangga ataupun yang lain. Diantaranya adalah mesin cuci, mesin cuci sangat membantu kita dikala kita sudah capek kita bisa mencuci tanpa mengunakan tenaga tangan. Bermacam-macam merek mesin cuci yang beredar di pasaran. Mesin cuci merek LG, mesin cuci Sharp atau mesi cuci Electrolux semua menawarkan keunggulan masing-masing. Tetapi pada dasarnya semua mesin cuci memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai mesin cuci dan sebagai pengering. 

Ketika mesin cuci kita rusak dan  tidak bisa digunakan tentunya kita menjadi panik tetapi tidak usah bingung dan jangan terburu-buru membawa ke tukang servis yang kadang-kadang bisa mengeluarkan dana yang cukup banyak, karena sebenarnya permasalahannya sangat sederhana dan kita kita bisa mengecek untuk memperbaiki sendiri.

1. KEMUNGKINAN KERUSAKAN PADA KONDENSATOR (mesin tidak bisa berputar)
1.Kondensator asli pabrik mesin cuci
  
a.         Siapkan peralatan sederhana seperti obeng, tang potong/gunting, isolasi listrik
b.         Lepaskan/cabut arus listrik ke PLN 
c.         Buka baut panel bagian belakang mesin cuci (Kondensator berwarna hitam bulat berbentuk 2 tabung pendek dan panjang dijadikan satu biasanya tabung yg panjang untuk mesin pencuci dan yang pendek untuk mesin pengering seperti gbr 1 disamping. Kalau yang mati mesin pengering saja, berarti yang diganti yg pendek aja khusus pengering seperti gbr 2 dibawah, jcukup memotong kabel yg kondensator pendek dan diganti dengan kondensator yang baru kondensator biasanya diletakan dibagian belakang besin cuci)
d.         Kemudian lepaskan kondensator dan lepas kabel yang menghubungkan.
e.         Perhatikan sambungan kabel yang menghubungkan ke kondensator, bila perlu catat koneksi kabel-kabel itu.
f.          Setelah Kondesator dilepas bawa ke toko spare part mesin cuci. Bisa di beli di toko elektronik atau toko mesin cuci. kalau tidak ada yang asli cari yang kemampuan amperenya lebih tinggi dari yang asli. Harganya juga murah tidak sampai Rp 50.000
2.kondensator pengganti
h.         Setelah dapat kondensator yang baru, pasangkan kembali kabel-kabel yg sudah kita ingat tadi kemudian isolasi untuk mencegah konsleting.
i.          Tahap selanjutnya anda tinggal mencoba hasil dari servisan anda semoga berhasil






2. KEMUNGKINAN KERUSAKAN PADA TIMER.

Sistem timer mesin cuci yang dijumpai dipasaran menggunakan dua sistem yaitu manual dan elektronik. Untuk mesin cuci sistem elektronik bagi yang awam harus berhati-hati jika ingin memperbaiki sendiri. Minimal harus mempunyai dasar kelistrikan dan elektronik. Untuk memperbaiki atau mengganti mesin cuci sistem timer manual cukup mudah. Berikut langkah-langkah memperbaiki timer mesin cuci sistem manual.

a.         Siapkan peralatan sederhana seperti obeng, tang potong/gunting, isolasi listrik
b.         Lepaskan/cabut arus listrik ke PLN 
c.         Buka baut panel bagian atas atau belakang tergantung merk mesin cuci (bagian dimana timer berada)
d.         Setelah timer terlihat lepaskan timer
e.         Potong kabel-kabel yang terhubung ke timer, perhatikan warna kabel, bila perlu catat koneksi kabel-kabel itu terhadap bagian dalam timer.
f.          Bila perlu perhatikan skema rangkaian mesin cuci, biasanya di tutup belang mesin cuci
g.         Setelah timer dilepas bawa ke toko spare part mesin cuci sebagai contoh. Bisa di beli di toko elektronik atau toko mesin cuci. Beli yang sistem timernya sama, kalau tidak ada yang asli. harganya biasanya sekitar Rp 50.000 an
h.         Setelah dapat timer yang baru, pasangkan kembali kabel-kabel timer sesuai dengan yg sudah kita ingat tadi kemudian isolasi untuk mencegah konsleting.
i.          Tahap selanjutnya anda tinggal mencoba hasil dari servisan anda


Demikian sedikit pengalaman mudah2an dapat bermanfaat

MAYOR INF RIONARDO JABAT DANYONIF 600/RAIDER

KODAM VI/TPR (22/6),-  Kepala Staf Kodam (Kasdam) Brigjen TNI Wisnu Bawatena, Sabtu pagi (19/6), melantik Mayor Inf Rionardo menjadi Komandan Batalyon Infanteri 600/Raider mengantikan Letnan Kolonel Inf Joko Suparyoto. Pelantikan Mayor Inf Ricardo berlangsung di lapangan upacara Markas Yonif 600/R Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur,  dalam sebuah upacara militer yang dihadiri Irdam VI/Tpr, para Asisten, Komandan Satuan, Kabalak, Wakil Walikota Balikpapan Rizal Efendi, Danlanud Balikpapan, Kapolres Balikpapan serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Pangdam VI/Tpr Mayjen TNI Tan Aspan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasdam menegaskan, bahwa sebagai prajurit  Batalyon Infanteri 600/Raider harus terus melaksanakan latihan. Dalam keadaan apapun latihan tetap diprioritaskan dan dilaksanakan secara sunguh-sunguh. Karena melalui latihan kita tetap sehat dan kuat serta mahir dalam melaksanakan tugas sebagai prajurit menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dicintai.

Sertijab Danyon 600/R ini dimeriahkan dengan demontrasi olah menembak Air Sop Gun, beladiri militer, Karate, dan demontrasi operasi Raid penghancuran oleh Tim Gultor Yonif 600/Raider yang disaksikan langsung Kasdam VI/Tpr, para Asisten serta sejumlah undangan.  
(pendam6)

UJI PETIK TES KESJAS PRAJURIT KODAM SANGAT PRIMA

ImageBalikpapan(01/12), Kepala Dinas Jasmani Angkatan Darat (Kadisjasad) Brigjen TNI I Ketut Mudjat memuji kesegaran jasmani prajurit Kodam VI/Tpr yang senantiasa dalam keadaan prima untuk mendukung pelaksanaan tugas di wilayah lingkup Kodam VI/Tpr. Pujian Kadisjasad tersebut disampaikan ketika meninjau uji petik tes kesegaran jasmani yang berlangsung di Batalyon 600/Raider Manggar Balikpapan.
      Uji petik tes kesegaran jasmani dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kesiapan fisik prajurit Kodam VI/Tpr. Uji petik tes kesegaran jasmani ini terdiri dari lari 12 menit, Pul up, Sit up, Pus up dan Sutleran, di ikuti sebanyak 70 anggota prajurit yang mewakili seluruh prajurit Kodam VI/Tanjungpura.
Sample Image
      Kapten Inf Eddy S (Staf Kadisjasad) memutuskan bahwa uji petik tes kesegaran jasmani prajurit Kodam VI/Tpr ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui sejauh mana kesiapan fisik prajurit Kodam VI/Tpr dalam menghadapi pelaksanaan tugas dimasa-masa mendatang dan akhirnya melalui uji petik tes tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa ternyata prajurit Kodam VI/Tpr senantiasa dalam keadaan yang prima dan memenuhi harapan kita semua, kata Kapten Inf Eddy S yang diamini oleh Danyon 600/Raider Letkol Inf Joko Suparyono bersama para Staf 600/Raider.
(Penerangan Kodam VI/Tpr)  

10 Petinju Yonif 600/Raider dipersiapkan Ikut Kejurda



BALIKPAPAN– Pertina Balikpapan menggembleng 12 petinju untuk dipersiapkan dalam Kejurda di Tarakan Jumat (23/4 2010) mendatang. Ke-12 petinju itu kini menjalani pemusatan latihan di Lanal Balikpapan. Kalau tak ada kendala, mereka akan bertolak ke Tarakan pada Kamis (22/4), sehari sebelum kejuaraan dihelat. Ketua Umum Pertina Balikpapan Karmin Laonggeng menuturkan, 12 orang yang dipersiapkan itu merupakan hasil seleksi.
Mereka nantinya akan dipersiapkan juga untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Bontang. Kejuaraan daerah di Tarakan, diibaratkan sebagai turnamen pemanasan sebelum mereka mengikuti Porprov. Karmin – sapaan akrab Karmin Laonggeng – menuturkan, dirinya mempersiapkan atlet tinju itu mulai dari nol. Bahkan, kejuraan daerah ini merupakan ajang yang pertama kali diikuti oleh para petinju tersebut.
Tetapi, dia memiliki harapan yang sangat besar. Sebab, sejak awal seleksi, sudah terlihat potensi yang cukup besar. “Dari 12 atlet tinju yang kami pilih. Sepuluh di antaranya berasal dari Yonif 600/Raider. Mereka sudah memiliki mental yang baik. Sisanya, teknik pukulan, bertahan dan menyerang diberikan dalam sesi latihan. Selama ini, mereka menunjukkan kemampuan yang bagus,” kata Karmin.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Harian Pertina A’an Amsing Gabriel menuturkan, pemusatan latihan sudah dimulai sejak 14 Maret silam. Atlet-atlet yang lolos seleksi ini merupakan yang terbaik dikelasnya, saat seleksi lalu. Dari kemampuan para atlet yang berhasil dijaring, pihaknya pun mematok 2 emas dalam Kejurda di Tarakan. Target yang dipatok itu bukan asal-asalan.
Pihaknya sudah membaca kekuatan lawan dan membandingkannya dengan kemampuan atlet yang dimilikinya. “Ya, ini target yang cukup realistis. Kami menerjunkan atlet di tingkat senior dan junior. Ada 8 atlet yang terjun di berbagai kelas senior. Sisanya, turun di kelas junior,” ucap A’an, sapaan akrabnya. A’an menambahkan, selama pemusatan latihan di Lanal Balikpapan itu, seluruh atlet dari kesatuan 600/Raider maupun sipil diinapkan di mes Lanal.
Itu dimaksudkan agar para atlet lebih fokus dan serius menghadapi pertandingan. Selama masa pemusatan tersebut, semua kebutuhan para petinju dipenuhi oleh Ketua Umum Karmin Laonggeng. Mulai dari kebutuhan makanan sampai perlengkapan latihan. Sebagian, ada juga yang berasal dari Lanal Balikpapan. “Lanal ini sudah seperti markas petinju Balikpapan, Setiap ada pemusatan latihan, tempatnya pasti di sini,” ucapnya lagi.
Selama pemusatan latihan, ada empat pelatih yang rutin menggembleng para petinju tersebut. Selain A’an yang turun langsung, ada juga Komisi Teknik Pertina Surya Nasution yang ikut menggembleng. Lalu, ada juga pelatih Aman Budi dan Rusli. Dua pelatih itu didampingi oleh asisten Herad Wadudi.
Nama terakhir merupakan mantan petinju yang berasal dari Yonif 600/Raider. “Yah, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Danyon 600/Raider Letkol (Inf) Joko Suprayoto. Beliau memberikan dukungan penuh ketika kami mencari bibit atlet dari kesatuannya,” kata A’an lagi.

Yonif 600 Raider latihan Geladi Posko I

BALIKPAPAN (08/08), Batalyon Infanteri 600/ Raider menggelar Latihan Geladi Posko I di Makoyonif 600 Raider, latihan berlangsung selama tiga hari mulai tangal 6 hingga 8 Agustus 2008. Latihan tersebut melibatkan 129 personel dari unsur Komando dan Staf dengan jumlah pelaku 77 orang, pendukung 55 orang. Setelah berlangsung selama tiga hari akhirnya latihan ditutup oleh Asren Pangdam VI/Tpr Letnan Kolonel Inf Kosasih Azis. Penutupan berlangsung di lapangan upacara Makoyonif 600 Raider di Kelurahan Manggar, Balikpapan(08/08).

 Pangdam VI/Tpr dalam amanatnya yang dibacakan Asren Pangdam mengatakan, bahwa Geladi Posko I ini bukan hanya bermanfaat positif bagi Komandan dan Staf saja, akan tetapi memberikan pengaruh positif terhadap kondisi satuan, dimana jika ada dalam pelaksanaan tugas sehari-hari terjadi kekurangan atau kelemahan tetapi tidak terkontrol, maka melalui kegiatan ini akan dilihat dan dinilai terhadap kemampuan Komandan dan staf di dalam melaksanakan tugasnya.
Sample ImageLebih lanjut Pangdam menjelaskan, sasaran akhir dari kegiatan ini adalah Komandan dan staf semakin menguasai dan semakin mahir dalam melaksanakan mekanisme kerja Prosedur Hubungan Komandan dan Staf serta harus di evaluasi hal ini dimaksudkan apakah Latihan Geladi posko I ini telah mencapai sasaran yang diharapkan atau belum.
Rangkaian Latihan Geladi posko I tersebut meliputi tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan dinamika geladi dalam kegiatan komando dan pengendalian operasi. Hadir pada penutupan kegiatan tersebut, Komandan satuan, Kabalak dan personil Yonif 600/R .

(Penerangan Kodam VI/Tanjungpura)

SERTIJAB DANYON 600/RAIDER LETKOL INF R HARYONO KEPADA LETKOL INF JOKO S



Kepala Staf Kodam VI/Tpr Brigjen TNI Edy Ryanto, Senin sore (15/08), memimpin upacara Serah Terima Jabatan Komandan Batalyon Infanteri 600/Raider dari pejabat lama Letkol Inf Hariyono kepada penggantinya Letkol Inf Joko Suparyoto, di Halaman Markas Yonif 600/Raider di Kelurahan Manggar, Balikpapan.

Upacara serah terima jabatan tersebut menandai berakhirnya tugas Letkol Inf Hariyono sebagai Danyon 600/Raider, serta beralihnya tongkat komando dan wewenang jabatan kepada Letkol Inf Joko Suparyoto yang disaksikan seluruh prajurit Raider, serta para undangan yang hadir pada sertijab tersebut.

Dalam amanatnya Pangdam VI/Tpr Mayjen TNI Tono Suratman yang dibacakan Kasdam VI/Tpr mengatakan, bahwa Batalyon Infanteri 600/Raider sebagai satuan pemukul Kodam VI/Tpr, mempunyai tugas pokok membina kesiapan dan kesiapsiagaan satuan agar dapat digerakkan setiap saat guna menanggulangi setiap bentuk ancaman terhadap integritas dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya di wilayah Kodam VI/Tpr maupun wilayah nasional lainnya.

Dikatakan Pangdam VI/Tpr, bahwa Batalyon Infanteri 600/Raider dalam waktu dekat akan mendapatkan kehormatan dari Komando Atas yaitu Mabes TNI untuk bergabung dalam Satgas Yon Mekanis TNI Kongo XXIII-C/Unifil dan telah dilaksanakan seleksi tahap I pada tanggal 24 s.d 27 Agustus 2008 di Mayonif 600/Raider, bagi personel yang lulus pada seleksi tahap I akan mengikuti seleksi tahap II 29 Agustus s.d selesai di Mabes TNI, Jakarta. Maka dari itu, Pangdam berharap agar menyiapkan sebaik mungkin Batalyon ini agar nantinya dapat membawa nama baik Negara Kesatuan Republik Indonesia, TNI AD, khususnya Kodam VI/Tpr.

Letkol Inf Hariyono selanjutnya akan menduduki jabatan baru sebagai Pabandya Ops Sopsdam VI/Tpr. Sedangkan Letkol Inf Joko Suparyoto sebelumnya menjabat di satuan elit TNI AD yaitu Kopassus. Disamping Sertijab Danyonif 600/R, juga dilaksanakan Sertijab Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS 600/Raider dari Ny. Hariyono kepada Ny. Joko Suparyoto, di Aula Yonif 600/R.

Serah Terima Jabatan Danyonif 600/Raider tersebut dihadiri oleh Irdam, para Asisten, Perwira Ahli Pangdam, LO AU, Kabalak, Komandan Satuan, tokoh masyarakat serta Wakil Ketua Persit Ny. Edy Ryanto dan beberapa pengurus Persit Kartika Chandra Kirana Daerah VI/Tanjungpura. 
 
(Pendam 6/Dispenad)

Penggunaan SUMPIT oleh Yonif 600/Raider



Raider Bersumpit

“Senjata sumpit ini memang hebat dan tidak kalah dengan senjata api, pistol ataupun senapan. Oleh karenanya, satuan ini menjadi tertarik mengadopsinya menjadi salah satu peralatan tempur prajurit dan mengkombinasikannya dengan senjata organik militer mereka, Untuk dipergunakan bagi kepentingan tugas.”
Sebagai satuan tempur yang memang dalam kehidupan kesehariannya bergaul dengan senjata mematikan untuk membunuh musuh, maka Yonif 600/Raider yang bermarkas di Kalimantan ini terinspirasi oleh senjata yang biasa dipergunakan oleh Suku Dayak di pedalaman Kalimantan. Senjata Sumpit yang biasa diguakan oleh Suku Dayak ini untuk berburu binatang, dengan menggunakan anak sumpil yang ujungnya diberi racun dari ramuan getah tumbuh-tumbuhan dan bisa binatang buas, dapat menimbulkan efek kematian yang relatif singkat pada sasaran yang disumpitnya.

Realisasinya, pada Pebruari 2003 satuan ini membentuk “Tim Sumpit”, yang
personelnya diambil dari para prajurit batalyon keturunan asli Dayak. Sebulan kemudian,Yonif 600/Raider mendatangkan pelatih dari tokoh Dayak Pedalaman yang terkenal dengan sumpit beracunnya untuk melatih 25 orang prajurit tentang cara penggunaan sumpit dan pembuatan racun yang dipakai untuk anak sumpit.
Memang, sebelum masuk menjadi tentara, kedelapan puluh lima orang prajurit itu sudah terbiasa menggunakan sumpit dalam kehidupan sehari-harinya untuk berburu hewan di hutan. Namun didalam penggunaan ramuan yang dipakai untuk anak sumpit berbeda-beda, karena mereka berasal dari bermacam-macam Suku Dayak. Agar terdapat kesamaan dalam penggunaan ramuan racun anak sumpit, yang menghasilkan racun yang sangat bagus, mematikan dan ccpat rcaksinya, makamercka dibimbing sclama tiga bulan oleh para tokoh Suku Dayak pedalaman Kalimantan itu. Selain itu, mereka juga mendapat pelatihan tentang bagaimana cara membawa dan teknik menggunakan senjata sumpit di medan pertempuran, mengingat mereka juga harus tetap membawa perlengkapan perorangan, termasuk ransel dan sejata api.

Setelah latihan selesai, lalu keduapuluhlima orang prajurit itu disebar kekompi-kompi dan pada setiap seminggu sekali mereka memberikan pelatihan kepada rekan-rekannya yang lain, agar seluruh anggola Yonif 600/ Raider mampu menggunakan sumpit.
Inisiatif dan upaya keras untuk menjadikan Sumpit sebagai senjata prajurit ini ternyata tidaklah sia-sia. Terbukti saat Yonif 600/ Raider bertugas ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) 2004¬2005, personel Tim Sumpit yang disebar ke dalam tiap-tiap tim, dengan pembagian di setiap tim terdapat tiga hingga empat orang prajurit berkemampuan menggunakan senjata Sumpit, berhasil membunuh empat orang. pemberontak GAM, sekaligus menyila empat pucuk senjata AK-47 yang mereka pakai.
Ceritanya, pada Pebruari 2004 saat “Tim Anas-1 Kipan A Yonif 600/Raider yang dipirnpin Lettu Inf Mulyadi melaksanakan penyergapan di Kampung Blang Sukun, Pidie. Ketika itu, tim dibagi menjadi empat kelompok, salah sulu tim dipimpin Oleh Kopda Impung Upai, salah satu personel “Tim Sumpit, yang jabatan sehari-harinya di satuan adalah sebagai Tamtama Penembak SMR (Senapan Mesin Ringan). Sebelum kelompok lain masuk kedudukan, Kelompok-4 yang dipinpin Kopda Impung Upai, putra asli Dayak kelahiran Datah Bilang, Tenggarong 6 .luli 1977  ini adalah kelompok yang pertama kali masuk kedudukan. Saat akan masuk, terlihat satu orang pos tinjau GAM lengkap dengan senjata AK 47 sedang berjaga-jaga. Agar gerakan tetap rahasia dan kehadiran pasukan tidak diketahui musuh, Kopda Impung Upai lalu melumpuhkan pos tinjau tersebut dengan menggunakan sumpit. Anak sumpit tepat mengenai leher bagian belakang anggota GAM itu. Tidak lebih dari 10 detik, orang itu roboh dengan tidak menimbulkan suara berisik . Senjata lain mereka ambil. Dengan tewasnya pos tinjau GAM tersebut, kelompok lain dari pasukan Yonif 600/Raider dapat masuk kedudukan dengan aman tanpa diketahui GAM dan penyergapanpun dapat dilaksanakan dengan sukses tanpa ada korban dari pihak kawan.
Raider menggunakan sumpit sebagai senjata mematikan untuk menghadapi musuh di dalam penugasan inilah, yang merupakan ciri khas Yonif 600/Raider dan membedakan satuan kami dengan satuan raider lainnya di Indonesia” Danyonif 600/Raider letkol Inf R. Haryono. Penggunaan sumpit memang sangat cocok untuk pasukan raider, yang salah satu semboyannya adalah “senyap dalam bergerak”. Selain untuk menjaga kerahasiaan gerak pasukan,juga untuk “bunuh senyap”. Keberadaan senjata sumpit terasa tepat menggantikan fungsi senjata berperedam, yang Iebih diperuntukkan bagi aksi pertempuran kota atau Pertempuran .larak Dekat (PJD) dan tidak dipergunakan untuk medan-medan penugasan berupa hutan.
Dengan mempelajari kesuksesan penggunaan sumpit di medan tugas, maka sampai sekarang Yonif 600/Raider tetap memelihara kemampuan personelnya dalam menggunakan sumpit dan menjadikan penggunaan sumpit sebagai kualipikasi seluruh personel Yonif 600/Raider, sekaligus melakukan regenerasi personel Tim Sumpit dengan merekrut para prajuril batalyon yang berasal dari etnis Dayak. Suku Dayak mengenal berbagai macam senjata yang biasa digunakan untuk berburu dan berperang pada zaman dahulu atau untuk kegunaan sehari-hari, seperti di ladang. Misalnya sumpitan (sipet), mandau, lonjo (tombak), perisai (telawang), dan taji.
Senjata sumpit berupa buluh dari batang kayu bulat sepanjang 1,9 meter hingga 2,1 meter. Sumpit harus terbuat dari kayu keras seperti kayu ulin, tampang, lanan, berangbungkan, rasak, atau kayu plepek. Diameter sumpit dua hingga tiga sentimeter yang berlubang di bagian tengahnya, dengan diameter lubang sekitar satu sentimeter. Lubang ini untuk memasukkan anak sumpit atau damek. Secara tradisional, kalau ingin tepat sasaran dan kuat bernapas, panjang sumpit harus sesuai dengan tinggi badan orang yang menggunakannya, Bagian yang paling penting dari sumpitan, selain batang sumpit, yaitu pelurunya atau anak sumpitnya yang disebut damek. Ujung anak sumpit runcing, sedang bagian pangkal belakang ada semacam gabus dan sejenis dahan pohon agar anak sumpit melayang saat menuju sasaran.Racun damek oleh etnis Dayak Lundayeh disebut parir. Racun yang sangat mematikan ini merupakan campuran dari berbagai getah pohon, ramuan tumbuhan serta bisa binatang seperti ular dan kalajengking. Selain beracun, kelebihan yang dimiliki senjata ini dibandingkan dengan senjata khas Dayak lainnya, yakni kemampuan mengenai sasaran dalam jarak yang relatif jauh. Jarak efektif bisa mencapai puluhan meter, tergantung kemampuan si penyumpit. Selain itu, senjata ini juga tidak menimbulkan bunyi. Unsur senyap ini sangat penting saat mengincar musuh maupun binatang buruan yang sedang lengah.
(Sumber : Majalah Defender)

Raider Bebaskan Sandera GAM di Sawang


Pasukan Satgas Yonif 323 Raider Kostrad melancarkan operasi pembebasan sandera yang disekap GAM di kawasan hutan pegunungan pucuk Alue Paku, Kecamatan Sawang, Aceh Selatan, Sabtu (29/1). Setelah terjadi baku tembak, seorang sandera berhasil dibebaskan, tiga anggota GAM --salah seorang di antaranya panglima sago-- tewas, tiga pucuk senjata disita, serta lima orang inong balee ditangkap bersama anak-anaknya.

Dandim 0107 Letkol Inf Jamhur Ismail kepada Serambi tadi malam via telepon menjelaskan, operasi tersebut dilancarkan untuk membebaskan Bagus Irawan (17), siswa kelas II MAN Sawang yang disandera kelompok GAM sekitar empat bulan lalu. Operasi yang dilancarkan itu merupakan gabungan Tim 7 Kipur 2 dan Tim 3 Kipur 3 Satgas Yonif 323 Kostrad dengan kekuatan 24 personil di bawah pimpinan Sertu Lisbon Situmorang.

Menurut Dandim, operasi itu sebagai tindak lanjut dari keberhasil Satgas Yonif 323 Raider Konstad melumpuhkan Hamdan Boneng (37) Panglima Daerah I Sawang dan dua pengawalnya, Idrami (35) dan Ubat (26) dalam kontak senjata di kawasan pegunungan Tuwi Mak Ila Alue Sejahtera, kawasan Desa Panton Luas Sawang, sekitar 6 Km dari Jln Raya Tapaktuan-Blangpidie pada hari Selasa (26/5) sore lalu.

Dijelaskan Jamhur, sebagaimana diberitakan Serambi Indonesia, Minggu (30/5), sasaran operasi kawasan hutan pegunungan hulu (pucok) Alue Paku Sawang, sekitar 5 km dari Desa Mutiara (Jln Raya Tapaktuan-Blangpidie). Di kawasan itu sekitar pukul 12.10 WIB, pasukan pemburu Satgas Yonif Raider Kostrad menemukan sekitar 7 unit gubuk yang merupakan markas GAM Sawang. Ketika dikepung, kemudian meletus kontak senjata dengan kelompok GAM yang diperkirakan berjumlah 15 orang dengan lima pucuk senjata campuran.

Setelah terjadi kontak tembak beberapa saat markas tersebut berhasil dikuasai pasukan Yonif 323 Raider Kostrad dibawah pimpinan Sertu Lisbon Situmorang. Seorang sandera yaitu Bagus Irawan (17), siswa MAN Sawang yang disekap dalam markas GAM tersebut sekitar 4 bulan lalu berhasil dibebaskan dalam keadaan selamat, dan telah diserahkan kepada orang tuanya di Desa Mutiara Sawang, tadi malam.

Kecuali membebaskan sandera, pasukan Yonif 323 Raider Kostrad melumpuhkan tiga GAM. Satu di antaranya Panglima Sago GAM Alue Paku, Ahmad Indra (27) asal Desa Mutiara bersama istrinya Nur (20), dan satu lagi adalah Tarmizi (23) jabatan TNA asal Desa Trieng Meuduro Sawang.

Kemudian lima Inoeng Balee bersama tiga anak dan bayi berhasil ditangkap masing-masing, Novi (16) warga Desa Mutiara, Khairani (48) warga Desa Trieng Meuduro, Yulia (18) warga Desa Mutiara, Ema (20) warga Desa Sawang Ba’U, dan Sadariah (46) yang sedang hamil delapan bulan, warga Desa Trieng Meudoro. Wanita tersebut adalah istri dari Zailani, Kapolsek GAM Sawang yang berhasil meloloskan diri ketika pecah kontak senjata. Tiga lainnya adalah anak-anak terdiri, seorang bayi anak dari Ema, kemudian Yasir (10) dan Ardi, keduanya anak dari Khairani.

Dalam operasi pembebasan sandera di markas GAM dalam kawasan hulu sungai Alue Paku itu, pasukan pimpinan Sertu Lisbon Situmorang juga menyita sejumlah barang bukti berupa 3 senjata masing-masing satu pucuk M-16 A1, 1 pucuk pistol kaliber 768 Made in Itali dan 1 pucuk pistol rakitan. Selanjutnya 2 magazen M-16, 1 magazen pistol, 185 butir amunisi M-16, 14 butir amunisi pistol, 2 buah HT, 1 buah kompas dan tiga lembar bendera GAM.

Evakuasi tiga jenazah anggota GAM yang tewas dalam kontak senjata dengan pasukan Satgas Yonif 323 Raider Kostrad melibatkan puluhan masyarakat Sawang dengan mendapat pegawalan dari pasukan Yonif 323 Raider Kostrad, Yonif 142 KJ dan anggota Koramil Sawang. Jenazah korban bersama Ionoeng Balee yang ditangkap baru tiba di perkampungan, tadi malam.

Pengawalan kegiatan evakuasi melibatkan Letda Inf Zulkarnain (Dan Yonif 142 KJ Pos Trieng Meuduro, Letda Inf Tamaji (Danramil Sawang) yang dikoordinir Wadan Satgas Yonif 323 Raider Kostrad, Mayor Inf Niko Farizal.

Dibakar

Sementara itu dari Lhokseumawe, Juru Bicara Koops TNI, Letkol CAJ Asep Sapari, mengonfirmasikan tentang pembakaran yang dilakukan 10 GAM terhadap sebuah gubuk dan pemiliknya di Kampung Wih Tenang, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Jumat (28/5) sekitar pukul 08.00 WIB.

Menurut Asep, korban Subhan (35), diikat tangannya bersama dengan sepeda motor dalam sebuah gubuk di kebun miliknya. Lalu pemberontak GAM membakar gubuk tersebut hingga menghanguskan gubuk dan korban ditemukan meninggal terpanggang dalam gubuk tersebut. Selanjutnya jenazah almarhum Subhan dievakuasi ke Puskesmas Wih Tenang, Kecamatan Permata untuk divisum. Setelah itu, jenazah korban dikebumikan di desa kelahirannya, Kampung Bener Kelifah Utara, Kecamatan Bandar, Bener Meriah.

Selain menjelaskan peristiwa pembakaran di Bener Meriah, Asep juga melansir insiden kontak tembak pada sejumlah wilayah Aceh. Di Aceh Utara, Jumat (28/5) sekitar pukul 06.30 WIB. Tim gabungan Cakra-08, Pos Sattis-4, dan Satgas Ban-II terlibat baku tembak dengan GAM di Desa Pria, Kemukiman Jeurat Panyang, Kecamatan Tanah Pasir, seorang pemberontak GAM atas nama Rafli alias Saiful (26) berhasil dilumpuhkan. Pada insiden itu disita sepucuk AK-56, 91 amunisi kaliber 7.62, dan seutas tali sandang, sementara jenazah pemberontak GAM itu diserahkan kepada keuchik setempat untuk dimakamkan sedangkan barang bukti diamankan di Pos Sattis-04.

Kontak tembak juga terjadi di Pidie, Jumat (28/5) sekitar pukul 09.30 WIB, Tim gabungan Yonif-600/Raider, Koramil-10/Glumpang Tiga, Sattis Lueng Putu dan Satuan Perintis melakukan penyergapan kontak tembak dengan GAM di Desa Kembang Kupula, Kecamatan Glumpang Tiga. Dalam kontak tembak tersebut, dua pemberontak GAM dilumpuhkan masing-masing Guna alias Banta bin M Yusuf (22) dan Abubakar (23). Aparat TNI menyita 15 amunisi pistol, sebuah senter, selembar jas hujan, dan berbagai logistik GAM, jenazah kedua GAM yang dilumpuhkan tersebut sudah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan dan barang bukti diamankan di Pos Yonif-600/Raider.

Masih di Pidie, Jumat (28/5) sekitar pukul 10.00 WIB, Tim gabungan Pos Sattis-22, Yonif-412/Raider, Yonif-315/GRD dan Kompi-113/JS baku tembak dengan anggota GAM di Desa Cumbok Lie, Kecamatan Sakti. Pada insiden itu seorang GAM atas nama Muhammad (28), aparat TNI menyita sebilah pisau jenis Aitor, sebuah martil, dan dua lembar pakaian preman. Jenazah anggota GAM itu sudah diserahkan kepada keuchik setempat untuk dimakamkan.

Di Bireuen, Jumat (28/5) sekitar pukul 14.40 WIB, Tim-1B Yonif- 300/Raider terlibat kontak tembak dengan GAM di Kampung Uteun Pupaleh, Kecamatan Jeunib. Pasca kejadian tersebut disita 36 amunisi AK, sembilan pasang sepatu boot, sepasang pakaian preman, dua lembar bendera GAM, sebuah tas pinggang, dan sepasang baju loreng. Barang bukti itu diamankan di Pos Yonif-300/Raider.

Masih Di Bireuen, Jumat, sekitar pukul 16.00 WIB, Tim-1D Yonif- 301/PKS kontak tembak dengan GAM di Kampung Kuta Barat Paya Blee, Kecamatan Makmur. Dua anggota GAM berhasil dilumpuhkan masing- masing Sulaiman (41) dan Abdul Kholik (22). Bersama dengan kedua korban itu ditemukan sebuah granat nenas, dua tempat tidur gantung, sebuah ponsel (HP), sebuah jam tangan, seperangkat kunci, perlengkapan mandi, satu set alat kosmetika, obat-obatan, dan sebuah amplop Pajak Nanggroe. Kadua jenazah pemberontak GAM itu sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan, sementara barang bukti diamankan di Pos Yonif-301/PKS.

Letkol Asep juga melansir penangkapan yang dilakukan oleh aparat keamanan di Pidie, Jumat (28/5), oleh tim gabungan Sattis-23, dan Yonif-315/GRD di Desa Tong Weng, Kecamatan Mutiara Timur terhadap seorang GAM atas nama Munazir alias Faisal (26). Faisal kini diamankan di Pos Sattis-23.

Di Kabupaten Nagan Raya, Jumat (28/5) sekitar pukul 11.00 WIB seorang anggota GAM atas nama Damri bin Iskandar (25) Komandan Operasi GAM Wilayah Beutong Meunggalah, menyerah kepada Tim-7 Ki Dieng Yonif-509/DJ di Desa Cot Deruy, Kecamatan Nagan Timur. Damri bin Iskandar menyerah dengan membawa serta sepucuk senjata SP, 113 amunisi kaliber 7.62 mm, dan sebuah magazen SP. Hingga kemarin anggota GAM itu bersama barang bukti diamankan di Pos Yonif-509/DJ untuk pemeriksaan lanjutan.

Penyerahan diri GAM juga terjadi di Aceh Jaya, Jumat (28/5) sekitar pukul 22.00 WIB, dua anggota GAM masing-masing atas nama Aswat (49) dan Sanipah (49) menyerah ke Pos Yonif-527/BY, selanjutnya kedua pemberontak GAM itu diamankan di Pos Yonif-527/BY untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sumber : Kompas.co.id
http://www.dephan.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=5658

Pangdam VI/Tpr Berangkatkan 279 prajurit Yonif 600/Raider Ke Lebanon


Sample Image
Balikpapan (10/10), Pangdam VI/Tpr Mayjen TNI Tono Suratman melepas keberangkatan Kontingen Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII/C/Unifil Lebanon, Sabtu Pagi (11/10) di Lapangan Makodam VI/Tpr. Dalam hal ini Kodam VI/Tpr dari Batalyon Infanteri 600 Raider dipercayakan untuk memenuhi panggilan tugas perdamaian tersebut, yakni sebayak 279 prajurit Yonif 600 Raider dipimpin oleh Letkol Inf Haryono, akan diberangkatkan langsung ke Libanon setelah dari Cipatat dalam ragka melaksanakan latihan pratugas.
 Sample Image
            Pangdam VI/Tpr mengatakan, kepercayaan negara yang diberikan kepada prajurit Kodam VI/Tpr khusunya prajurit Yonif 600 Raider dalam rangka tugas perdamaian dunia di Lebanon ini adalah kepercayaan dan kehormatan serta wujud pertanggungjawaban kepada rakyat, bangsa dan negara yang kita cintai. Agar dilaksanakan dengan dedikasi yang tinggi dan penuh keikhasan, karena dalam penugasan ini akan membawa nama baik negara kita dimata dunia.
 Sample Image
            Dikatakan, Tugas perdamaian dunia ini adalah wujud penjabaran dari salah satu tugas pokok TNI. Dalam pelaksanaanya agar kehadiran Kalian harus mampu memberikan dampak positif bagi kepentingan perdamaian dunia, terciptanya rasa aman rakyat, bangsa dan negara Lebanon. Untuk itu setiap prajurit harus mampu menjaga martabat dan kehormatan prajurit TNI yang dilandasi Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI. Papar Pangdam VI/Tpr.
            Hadir pada upacara pemberangkatan tersebut Kasdam VI/Tpr Brigjen TNI Edhy Ryanto, Para Asisten, Kabalak dan Komandan Satuan serta Ibu Ketua Persit Katika Chandera Kirana Ibu Lia Tono Suratman beserta jajaran pengurus Persit KCK Daerah VI/Tanjungpura. (Pendam VI/Tpr)
http://www.kodam-mulawarman.mil.id/content/view/152/52/

Lima Prajurit Kodam VI/Tpr Berprestasi Dapat Piagam Dan Piala Dari Pangdam


ImageBALIKPAPAN(22/12), Panglima Kodam VI/Tpr Mayjen Tono Suratman memberikan Piagam dan Piala kepada lima prajurit kodam VI/Tpr yang dinilai berprestasi baik dalam tingkat perorangan maupun satuan dalam bidang Karya Tulis Teritorial, Lomba Hubad tingkat Kotama, Lomba Binsat Satuan Infanteri Tingkat TNI AD, Lomba CGHC (Clen, Green, And Helthy City) 2008, dan peraih mendali emas pada pertandingan Menembak pada PON XVII tahun 2008 beberapa bulan yang lalu.
         Pemberian piagam dan piala tersebut diberikan Pangdam VI/Tpr yang diwakili oleh Asisten Personel (Aspers) Kasdam VI/Tpr  Kolonel Inf Jaswandi seusai upacara peringatan Hari Ibu yang diselengarakan di lapangan upacara Makodam VI/Tpr Senin (22/12).
         Kelima prajurit yang mendapat piagam dan mendali masing-masing adalah Danrem 121/Abw Kolonel Inf Nukman Kosadi (Juara II pada lomba Karya Tulis Teritorial perorangan Tingkat TNI tahun 2008 ), Kahubdam VI/Tpr Kolonel Chb Umar Umaya  (Juara umum III lomba HUBAD Tingkat Kotama TNI AD tahun 2008), Danyon 600/Raider Letnan Kolonel Suparyoto (Juara I lomba Binsat satuan  Infanteri TNI AD tahun 2008), Komandan komplek Asrama Sepingan Mayor Ctp Drs. Hery Sulistiyono (Terbaik I Lomba bersih, hijau, dan sehat tingkat Kecamatan Balikpapan Selatan Dan Nominator ke tiga lomba CGHC), Kapten Arm Gunung Dwijatmiko Pama Deinteldam VI/Tpr (Peraih mendali emas pada kejuaran menembak pada pertadindan PON ke XVII di kota Samarinda tahun 2008).
         Piagam dan piala tersebut diberikan Pangdam VI/Tpr kepada mereka yang dinilai berprestasi dalam membawa nama satuan ditingkat TNI, TNI AD, maupun perorangan. Diharapkan dengan piala dan mendali yang diterima masing-masing prajurit tersebut dapat menberikan inspirasi kepada para prajurit maupun Komandan satuan ataupun Komandan Komplek (Asrama)  yang lain.


(Penerangan Kodam VI/Tpr)
http://www.kodam-mulawarman.mil.id/content/view/245/52/

Yonif 600/Raider Juara I Lomba Voly Ball Antar Satuan Piala Pangdam




BALIKPAPAN (15/03),Tim Voly Ball dari satuan Yonif 600/Raider berhak mendapatkan piala dan tropi serta uang pembinaan dari Pangdam V/Tpr setelah memenangkan pertandingan melawan Tim dari satuan Pomdam VI/Tpr dengan skor 3 : 2 dalam kompetisi Voly Ball antar satuan yang bertajuk turnamen Voly Ball Piala Pangdam VI/Tpr tahun 2010 antar satuan yang berlangsung di lapangan Bekangdam VI/Tpr Balikpapan Senin(15/03). Final kejuaraan lomba Voly Ball piala Pangdam tersebut juga di saksikan langsung oleh Pangdam VI/Tpr Mayjen TNI Tono Suratman serta Ibu ketua Persit KCK Ny. Lia Tono Suratman serta sejumlah para Asisten Kasdam VI/Tpr, Kabalak dan para prajurit dan PNS Kodam VI/Tpr.
Image      Dalam pertandingan tersebut setidaknya dua tim saling adu kekuatan dan bermain imbang hingga 5 set dengan skor 3:2 yang dimenangkan tim Voly Ball dari satuan Yonif 600/R. Di set pertama Tim Voly dari Pomdam unggul dengan nilai 25-18, di set kedua Tim 600/R unggul dengan nilai 28-26, set ketiga 600/R unggul lagi dengan nilai 25-21, set keempat Pomdam kembali unggul dengan nilai 25-10 dan pada set kelima Tim Voly Ball dari 600/Raider kembali unggul dan membawa Tim Raider menjadi juara I dengan nilai 15-13 dan Tim Voly Ball dari Pomdam harus puas duduk pada peringkat ke 2.
    Masih ditempat yang sama sebelum Tim Pomdam melawan Tim 600/Raider bermain juga berlangsung pertandingan kejuaran Final Voly Ball putri antara Tim Voly Ball Persit Dodikjur Rindam VI/Tpr melawan Tim Gabungan Persit Cabang IV yang dimenangkan oleh Tim Voly Ball dari Gabungan IV dengan skor 3:0(25-9,25-12,25-19).
    Sesuai rencana untuk penyerahan piala, Tropi serta uang pembinaan akan diserahkan langsung oleh Pangdam VI/Tpr pada tangal 17 Maret nanti usai pelaksanaan Upacara Bendera 17 an dihalamam Makodam VI/Tpr Balikpapan.
    Kegiatan pertandingan lomba voly ball tersebut merupakan salah satu diantara sederet kegiatan perlombaan yang digelar oleh Kodam VI/Tpr diawal tahun 2010 dalam upaya pembinaan satuan. Suasana meriah ramai dan seru dalam final petandingan voly ball tersebut tak lepas dari upaya masing masing sporter pendukung dari satuan Pomdam dan Yonif 600/Raider dalam membangkitkan semangat para pemain.
(Penerangan Kodam VI/Tpr)
 http://www.kodam-mulawarman.mil.id/content/view/781/52/

Kejuaraan Panjat Tebing Tingkat Pelajar se-Balikpapan, Umum serta TNI-Polri Piala Pangdam VI/Tpr Ditulis Oleh Penerangan Kodam VI/Mulawarman

 
ImageBalikpapan (8/3), Sukses menggelar kejuaran berbagai event cabang olahraga, Kodam VI/Tpr kembali menggelar Lomba Panjat Tebing Tingkat Pelajar se-Balikpapan yang bertajuk lomba panjat tebing Piala Pangdam VI/Tpr selama dua hari. Lomba tersebut yang berlangsung di Arena Panjat Tebing Kompleks Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) mulai hari Sabtu (6/3) hingga Minggu (7/3) dengan koordinator Mayor Inf Jones Sasmita yang sehari-hari menjabat Wakil Batalyon 600/Raider.
      Selain diikuti kategori pelajar lomba tersebut juga diikuti dari anggota FPTI   Balikpapan dan Kutai Kertanegara  serta  TNI dan Polri se-Kaltim. Peserta lomba yang mengikuti  Lomba panjat tebing tersebut terdiri 66 anggota militer dan 46 peserta dari pelajar dengan total peserta 112 orang. Kegiatan lomba panjat tebing yang memperebutkan  piala Pangdam VI/Tpr tersebut digelar dengan bekerjasama Pengurus Cabang Federasi Panjat Tebing Indonesai (Pengcab FPTI) Kota Balikpapan yang melombakan untuk kategori kelas umum yang diikuti puluhan pemanjat junior se-Balikpapan.
      Kegiatan lomba tersebut dibuka langsung oleh Ketua Harian KONI Balikpapan HM Rizal Effendi SE yang juga menjabat Wakil Walikota Balikpapan dengan dihadiri  Pangdam VI/Tpr Mayjen TNI Tono Suratman, serta sejumlah pejabat  Kodam VI/Tpr lainnya. Sesuai rencana Kejuaraan tersebut akan melombakan dua kategori, lead (jalur rintisan) dan speed (jalur kecepatan).
      Menurut Ketua Panitia lomba Mayor Inf Jones Sasmita, kegiatan tersebut baru pertama kali digelar dan merupakan wujud perhatian Pangdam TNI Tono Suratman terhadap perkembangan olahraga di Kalimantan Timur karena olahraga Cabang panjat tebing, merupakan olahraga yang sangat erat kaitanya dengan dunia kemiliteran.
Sample Image
      “Dalam keseharian kami, panjat tebing juga sangat mendukung. Dalam materi program satuan yang kami gunakan, panjat tebing berhubungan dengan materi mountaineering (pendakian gunung) yang merupakan materi dasar kemiliteran,” ujarnya.
      Ajang kompetisi ini, menurut  Mayor Inf Jones Sasmita sebagai upaya mempopulerkan panjat tebing di kemiliteran. Selain itu, khusus sebagai cabang olahraga yang sekarang sudah dilombakan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON), kegiatan ini juga memiliki arti penting untuk mencetak atlet. “Kami pikir banyak dari anggota militer yang memilliki kemampuan keolahragaan, salah satunya panjat tebing. Dan tidak menutup kemungkinan kami bisa mewakilkan anggota kami sebagai atlet Kaltim nantinya,” ucap Jones Sasmita.
       “Kami juga sangat peduli dengan pembinaan olahraga ini khusunya di tingkat junior. Kaltim punya nama besar di tingkat nasional dan asia. Ini yang membuat kami tergerak untuk bisa ambil bagian dalam pembinaan panjat tebing. Melihat animo besar yang ditunjukkan peserta, kemungkinan tahun depan kami akan menjadikan kegiatan ini lebih besar. Kalau bisa tingkat nasional,” ujar Jones.
      Sementara dalam kejuaraan panjat tebing piala Pangdam VI/Tpr tahun 2010 tersebut para pemenang lomba mendapatkan tropi serta uang pembinaan dari Pangdam VI/Tpr yang diserahkan oleh panitia serta para pengurus FPTI Kota Balikpapan.
      Mereka yang berhak mendapatkan tropi dan uang pembinaan dari Pangdam VI/Tpr untuk kelompok militer kategori Speed adalah juara I M Gunawan dari Brimob Polda Kaltim, juara II Prada Julius dari Yonif 600/R, juara III Prada Firmansyah dari Denrudal 002 Bontang. Kategori Lead adalah Juara I M Gunawan dari Brimob Polda Kaltim, juara II Pratu Adi Widodo dari Denrudal 002 Bontang, juara III Pratu Hari Jumianto dari Denrudal 002 Bontang.
Sample Image
      Dari kelompok pelajar SLTA putra kategori speed juara I Angga Cahaya dari SMA Negeri 3 Balikpapan, juara II Pangeran Sapto dari SMKN I Balikpapan, juara III M Alamsyah dari SMKN I Balikpapan. Kategori lead juara I M Alamsyah dari SMKN I Balikpapa, juara II Pangeran Sapto dari SMKN I Balikpapan, juara III Angga Cahya dari SMAN 3 Balikpapan.
      Kelompok SLTA putri kategori speed juara I Ira Ariyani SMAN 5 Balikpapan, juara II Melyana dari SMAN 7 Balikpapan, juara III Yuni Muhayati dari SMA 7 Balikpapan. Kategori Lead juara I Ira Ariyani SMAN 5 Balikpapan, juara II Melyana dari SMAN 7 Balikpapan, juara III Yuni Muhayati dari SMA 7 Balikpapan.
      Kelompok SLTP putra kategori speed juara I Satrio Purnomo dari SMPN 18, juara II Jamal Alhadad dari SMPN 3, juara III Adam Jordan dari SMPN 12. Kategori Leed juara I jamal Alhadad SMPN 3, juara II Satrio Purnomo SMPN 18, juara III Adam Jordan dari SMPN 12.
      Kelompok SLTP putri kategori Kategori Spead Juara I Fingki Aprilia SMPN 18, juara II Yanti K. D dari SMPN Al-Hasan,. Ketigori Lead juara I Fingki Aprilia SMPN 18, juara II Rusdiana SMPN 15, juara III Yanti K. D dari SMPN Al-Hasan.
      Kelompok SD putra kategori speed juara I M Arif Prasetyo dari SD Patra Dharma, juara II Firdaus dari SD Patra Dharma, juara III Akbar dari SDN 001 Makasar. Kategori Lead juara I M Arif Prasetyo dari SD Patra Dharma, juara II Firdaus dari SD Patra Dharma, juara III Gilang SDN 012.
      Kelompok SD putri Kategori speed juara I Novi Cahyo Wardani dari SDN 030, juara II Eva Dahliyanti SDN 030, juara III Nova Bina Wardani dari SDN 030. Kategori lead juara I Novi Cahyo Wardani dari SDN 030, juara II Eva Dahliyanti SDN 030, juara III Nova Bina Wardani dari SDN 030.
      Dikelompok umum kategori speed putra juara I Angga Cahya dari FPTI Balikpapan, juara II Pangeran Sapto dari FPTI Balikpapan, juara III Hendri Oensjar dari FPTI Kukar. Kategori spead putrid juara I Maria Nasution dari FPTI Kukar, juara II Novi Cahyo Wardani dari FPTI Balikpapan, juara III Sri Sulastri dari Borneo Land.
(Penerangan Kodam VI/Tpr) 

http://www.kodam-mulawarman.mil.id/content/view/762/52/