Pasukan Satgas Yonif 323 Raider Kostrad melancarkan operasi pembebasan sandera yang disekap GAM di kawasan hutan pegunungan pucuk Alue Paku, Kecamatan Sawang, Aceh Selatan, Sabtu (29/1). Setelah terjadi baku tembak, seorang sandera berhasil dibebaskan, tiga anggota GAM --salah seorang di antaranya panglima sago-- tewas, tiga pucuk senjata disita, serta lima orang inong balee ditangkap bersama anak-anaknya.
Dandim 0107 Letkol Inf Jamhur Ismail kepada Serambi tadi malam via telepon menjelaskan, operasi tersebut dilancarkan untuk membebaskan Bagus Irawan (17), siswa kelas II MAN Sawang yang disandera kelompok GAM sekitar empat bulan lalu. Operasi yang dilancarkan itu merupakan gabungan Tim 7 Kipur 2 dan Tim 3 Kipur 3 Satgas Yonif 323 Kostrad dengan kekuatan 24 personil di bawah pimpinan Sertu Lisbon Situmorang.
Menurut Dandim, operasi itu sebagai tindak lanjut dari keberhasil Satgas Yonif 323 Raider Konstad melumpuhkan Hamdan Boneng (37) Panglima Daerah I Sawang dan dua pengawalnya, Idrami (35) dan Ubat (26) dalam kontak senjata di kawasan pegunungan Tuwi Mak Ila Alue Sejahtera, kawasan Desa Panton Luas Sawang, sekitar 6 Km dari Jln Raya Tapaktuan-Blangpidie pada hari Selasa (26/5) sore lalu.
Dijelaskan Jamhur, sebagaimana diberitakan Serambi Indonesia, Minggu (30/5), sasaran operasi kawasan hutan pegunungan hulu (pucok) Alue Paku Sawang, sekitar 5 km dari Desa Mutiara (Jln Raya Tapaktuan-Blangpidie). Di kawasan itu sekitar pukul 12.10 WIB, pasukan pemburu Satgas Yonif Raider Kostrad menemukan sekitar 7 unit gubuk yang merupakan markas GAM Sawang. Ketika dikepung, kemudian meletus kontak senjata dengan kelompok GAM yang diperkirakan berjumlah 15 orang dengan lima pucuk senjata campuran.
Setelah terjadi kontak tembak beberapa saat markas tersebut berhasil dikuasai pasukan Yonif 323 Raider Kostrad dibawah pimpinan Sertu Lisbon Situmorang. Seorang sandera yaitu Bagus Irawan (17), siswa MAN Sawang yang disekap dalam markas GAM tersebut sekitar 4 bulan lalu berhasil dibebaskan dalam keadaan selamat, dan telah diserahkan kepada orang tuanya di Desa Mutiara Sawang, tadi malam.
Kecuali membebaskan sandera, pasukan Yonif 323 Raider Kostrad melumpuhkan tiga GAM. Satu di antaranya Panglima Sago GAM Alue Paku, Ahmad Indra (27) asal Desa Mutiara bersama istrinya Nur (20), dan satu lagi adalah Tarmizi (23) jabatan TNA asal Desa Trieng Meuduro Sawang.
Kemudian lima Inoeng Balee bersama tiga anak dan bayi berhasil ditangkap masing-masing, Novi (16) warga Desa Mutiara, Khairani (48) warga Desa Trieng Meuduro, Yulia (18) warga Desa Mutiara, Ema (20) warga Desa Sawang Ba’U, dan Sadariah (46) yang sedang hamil delapan bulan, warga Desa Trieng Meudoro. Wanita tersebut adalah istri dari Zailani, Kapolsek GAM Sawang yang berhasil meloloskan diri ketika pecah kontak senjata. Tiga lainnya adalah anak-anak terdiri, seorang bayi anak dari Ema, kemudian Yasir (10) dan Ardi, keduanya anak dari Khairani.
Dalam operasi pembebasan sandera di markas GAM dalam kawasan hulu sungai Alue Paku itu, pasukan pimpinan Sertu Lisbon Situmorang juga menyita sejumlah barang bukti berupa 3 senjata masing-masing satu pucuk M-16 A1, 1 pucuk pistol kaliber 768 Made in Itali dan 1 pucuk pistol rakitan. Selanjutnya 2 magazen M-16, 1 magazen pistol, 185 butir amunisi M-16, 14 butir amunisi pistol, 2 buah HT, 1 buah kompas dan tiga lembar bendera GAM.
Evakuasi tiga jenazah anggota GAM yang tewas dalam kontak senjata dengan pasukan Satgas Yonif 323 Raider Kostrad melibatkan puluhan masyarakat Sawang dengan mendapat pegawalan dari pasukan Yonif 323 Raider Kostrad, Yonif 142 KJ dan anggota Koramil Sawang. Jenazah korban bersama Ionoeng Balee yang ditangkap baru tiba di perkampungan, tadi malam.
Pengawalan kegiatan evakuasi melibatkan Letda Inf Zulkarnain (Dan Yonif 142 KJ Pos Trieng Meuduro, Letda Inf Tamaji (Danramil Sawang) yang dikoordinir Wadan Satgas Yonif 323 Raider Kostrad, Mayor Inf Niko Farizal.
Dibakar
Sementara itu dari Lhokseumawe, Juru Bicara Koops TNI, Letkol CAJ Asep Sapari, mengonfirmasikan tentang pembakaran yang dilakukan 10 GAM terhadap sebuah gubuk dan pemiliknya di Kampung Wih Tenang, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Jumat (28/5) sekitar pukul 08.00 WIB.
Menurut Asep, korban Subhan (35), diikat tangannya bersama dengan sepeda motor dalam sebuah gubuk di kebun miliknya. Lalu pemberontak GAM membakar gubuk tersebut hingga menghanguskan gubuk dan korban ditemukan meninggal terpanggang dalam gubuk tersebut. Selanjutnya jenazah almarhum Subhan dievakuasi ke Puskesmas Wih Tenang, Kecamatan Permata untuk divisum. Setelah itu, jenazah korban dikebumikan di desa kelahirannya, Kampung Bener Kelifah Utara, Kecamatan Bandar, Bener Meriah.
Selain menjelaskan peristiwa pembakaran di Bener Meriah, Asep juga melansir insiden kontak tembak pada sejumlah wilayah Aceh. Di Aceh Utara, Jumat (28/5) sekitar pukul 06.30 WIB. Tim gabungan Cakra-08, Pos Sattis-4, dan Satgas Ban-II terlibat baku tembak dengan GAM di Desa Pria, Kemukiman Jeurat Panyang, Kecamatan Tanah Pasir, seorang pemberontak GAM atas nama Rafli alias Saiful (26) berhasil dilumpuhkan. Pada insiden itu disita sepucuk AK-56, 91 amunisi kaliber 7.62, dan seutas tali sandang, sementara jenazah pemberontak GAM itu diserahkan kepada keuchik setempat untuk dimakamkan sedangkan barang bukti diamankan di Pos Sattis-04.
Kontak tembak juga terjadi di Pidie, Jumat (28/5) sekitar pukul 09.30 WIB, Tim gabungan Yonif-600/Raider, Koramil-10/Glumpang Tiga, Sattis Lueng Putu dan Satuan Perintis melakukan penyergapan kontak tembak dengan GAM di Desa Kembang Kupula, Kecamatan Glumpang Tiga. Dalam kontak tembak tersebut, dua pemberontak GAM dilumpuhkan masing-masing Guna alias Banta bin M Yusuf (22) dan Abubakar (23). Aparat TNI menyita 15 amunisi pistol, sebuah senter, selembar jas hujan, dan berbagai logistik GAM, jenazah kedua GAM yang dilumpuhkan tersebut sudah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan dan barang bukti diamankan di Pos Yonif-600/Raider.
Masih di Pidie, Jumat (28/5) sekitar pukul 10.00 WIB, Tim gabungan Pos Sattis-22, Yonif-412/Raider, Yonif-315/GRD dan Kompi-113/JS baku tembak dengan anggota GAM di Desa Cumbok Lie, Kecamatan Sakti. Pada insiden itu seorang GAM atas nama Muhammad (28), aparat TNI menyita sebilah pisau jenis Aitor, sebuah martil, dan dua lembar pakaian preman. Jenazah anggota GAM itu sudah diserahkan kepada keuchik setempat untuk dimakamkan.
Di Bireuen, Jumat (28/5) sekitar pukul 14.40 WIB, Tim-1B Yonif- 300/Raider terlibat kontak tembak dengan GAM di Kampung Uteun Pupaleh, Kecamatan Jeunib. Pasca kejadian tersebut disita 36 amunisi AK, sembilan pasang sepatu boot, sepasang pakaian preman, dua lembar bendera GAM, sebuah tas pinggang, dan sepasang baju loreng. Barang bukti itu diamankan di Pos Yonif-300/Raider.
Masih Di Bireuen, Jumat, sekitar pukul 16.00 WIB, Tim-1D Yonif- 301/PKS kontak tembak dengan GAM di Kampung Kuta Barat Paya Blee, Kecamatan Makmur. Dua anggota GAM berhasil dilumpuhkan masing- masing Sulaiman (41) dan Abdul Kholik (22). Bersama dengan kedua korban itu ditemukan sebuah granat nenas, dua tempat tidur gantung, sebuah ponsel (HP), sebuah jam tangan, seperangkat kunci, perlengkapan mandi, satu set alat kosmetika, obat-obatan, dan sebuah amplop Pajak Nanggroe. Kadua jenazah pemberontak GAM itu sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan, sementara barang bukti diamankan di Pos Yonif-301/PKS.
Letkol Asep juga melansir penangkapan yang dilakukan oleh aparat keamanan di Pidie, Jumat (28/5), oleh tim gabungan Sattis-23, dan Yonif-315/GRD di Desa Tong Weng, Kecamatan Mutiara Timur terhadap seorang GAM atas nama Munazir alias Faisal (26). Faisal kini diamankan di Pos Sattis-23.
Di Kabupaten Nagan Raya, Jumat (28/5) sekitar pukul 11.00 WIB seorang anggota GAM atas nama Damri bin Iskandar (25) Komandan Operasi GAM Wilayah Beutong Meunggalah, menyerah kepada Tim-7 Ki Dieng Yonif-509/DJ di Desa Cot Deruy, Kecamatan Nagan Timur. Damri bin Iskandar menyerah dengan membawa serta sepucuk senjata SP, 113 amunisi kaliber 7.62 mm, dan sebuah magazen SP. Hingga kemarin anggota GAM itu bersama barang bukti diamankan di Pos Yonif-509/DJ untuk pemeriksaan lanjutan.
Penyerahan diri GAM juga terjadi di Aceh Jaya, Jumat (28/5) sekitar pukul 22.00 WIB, dua anggota GAM masing-masing atas nama Aswat (49) dan Sanipah (49) menyerah ke Pos Yonif-527/BY, selanjutnya kedua pemberontak GAM itu diamankan di Pos Yonif-527/BY untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sumber : Kompas.co.id http://www.dephan.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=5658 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar