Selasa, 30 November 2010
PRAJURIT YONIF 600 RAIDER IKUT GELAR TARI REOG PONOROGO DAN TARI KECAK DI LEBANON
Prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda di Lebanon Selatan selain bertugas sebagai peace keeper (penjaga perdamaian) juga bertindak sebagai duta budaya dalam mempopulerkan kesenian daerah seperti Reog Ponorogo dan Tari Kecak. Demonstrasi digelar di Lapangan Garuda, Soekarno Base UN POSN 7-1, Adshit al Qusayr - Lebanon Selatan, Rabu (7/10) dalam rangka Indonesian Medal Parade (IMP) 2009, dimana prajurit TNI telah dianugerahkan medali PBB beberapa waktu lalu.
Demonstrasi masal yang dimainkan oleh para prajurit TNI yang sedang bertugas di Lebanon mendapatkan banyak pujian dari tamu dan undangan yang hadir, baik sipil maupun militer termasuk masyarakat setempat. Bertindak selaku koreografer tari dan sekaligus pelatih adalah Maulana Muhammad, seorang staf Kedutaan Besar RI di Beirut, yang telah melatih para anggota Satgas selama lebih kurang dua minggu.
Kolaborasi antara Reog Ponorogo dan Tari Kecak ini dimaksudkan untuk menambah kolosalnya peragaan dihadapan para tamu dan undangan yang berasal dari berbagai negara kontingen dengan tetap tidak merubah cerita dan keaslian tari kecak itu sendiri. Meskipun disajikan secara singkat, prajurit-prajurit TNI tetap dapat memperagakan tokoh-tokoh utama dalam sendratari Ramayana tersebut dengan apik, seperti Rama, Shinta, Rahwana dan Hanoman. Demikian halnya dengan Reog Ponorogo yang disertai dengan tampilan para Warok, semakin menambah semarak acara tersebut. Apalagi yel-yel yang dilontarkan ketika mereka meninggalkan lapangan dengan teriakan "homesick-homesick" semakin menambah semangat para prajurit TNI yang memang akan segera kembali ke tanah air, digantikan oleh satgas berikutnya.
Selain Reog Ponorogo dan Tari Kecak, Satgas TNI juga menampilkan peragaan karate secara masal yang dibawakan oleh gabungan anggota satgas. Mereka memperagakan gerakan dasar perorangan hingga kata beregu dan diakhiri demonstrasi pemecahan besi baja. Meskipun menampilkan peragaan karate, namun tampilan anggota Konga ini lebih menonjolkan seni beladiri yang indah diiringi musik Kitaro dengan background rampak Kendang dan Angklung yang semakin memancing decak kagum para penonton. (Letkol Arh Hari Mulyanto Pa Pen Satgas Konga XXIII-C/Dispenad)
HUT Ke-64 TNI Kodam VI/Tpr, Tim Anti Teror Yonif 600 Raider Bebaskan Sandra
Dihari jadinya TNI ke-64 Senin (5/10 2009) ratusan prajurit TNI dari tiga matra baik TNI AD, TNI AL, TNI AU se-Garnisun Balikpapan mengikuti upacara parade untuk memperingati hari jadinya ke-64 bertempat di Lapangan Udara Bandara Sepingan Balikpapan dengan Inspektur upacara Walikota Balikpapan H. Imdad Hamid. Upacara HUT ke-64 TNI tersebut dihadiri Pangdam VI/Tpr Mayjen TNI Tono Suratman, Kapolda Kaltim Irjen Pol Mathius Salempang, Kasdam VI/Tpr Brigjen TNI Tans Aspan, Brigjen TNI Sumaryanto (Chips Security KPC Sanggata), Danlanal/Danlanud Balikpapan, Dirut Bank Mandiri Balikpapan, Direktur Merpati Airline dan Kepala instansi pemerintah maupun instansi swasta Kota Balikpapan.
Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dalam amanatnya yang dibacakan Walikota Balikpapan H. Imdad Hamid mengatakan, TNI yang lahir dari rahim perjuangan bangsa Indonesia dan tumbuh berkembang melanjutkan pengabdian pada Ibu Pertiwi, akan selalu bersama-sama dan manungal dengan rakyat. Catatan sejarah ini telah terukir dan terpatri hingga TNI mencapai usia delapan windu tahun ini. Tentunya derap langkah pengabdian TNI dalam menyertai perjalanan bangsa Indonesia, telah ditebus dengan begitu banyak pengorbanan harta benda, keringat dan air mata serta tetesan darah bahkan jiwa raga dari pendahulu kita.
Lebih jauh Panglima TNI menjelaskan, HUT ke-64 TNI tahun 2009 ini bertepatan dengan tahun pertama dasawarsa kedua repormasi internal TNI yang mana agenda utamanya untuk memperbaiki dan menyempurnakan, menuntaskan dan memantapkan hasil-hasil reformasi sebelumnya. Bagi TNI reformasi merupakan proses yang tiada akhir, sekali berkembang patang surut ke belakang hingga terwujud postur TNI yang benar-benar solid, propesioanal, modern, berwawasan kebangsaan, dicintai dan mencintai rakyat. TNI selaku alat pertahanan TNI tidak lagi berpolitik praktis dan tidak berbinis untuk menuju TNI yang propesional yang mengedepankan kemahiran dalam bidang kemiliteran, ditopang aspek moral, etika dan disipilin sereta kesejahteraan yang memadai dengan perpedoman pada saptamarga, dan sumpah prajurit dengan tidak melupakan jati dirinya, Ujar Djoko Santoso. Peringatan HUT TNI ke 64 tahun 2009 ini mengambil tema, " Dengan Memantapkan Jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan tentara Profesional, TNI Siap Mempertahankan Kedaulatan NKRI yang Berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945". Usai pelaksanaan upacara HUT TNI ke 64, dilakukan atraksi Airmodeling oleh personel TNI AU Balikpapan,dan pembebasan sandera Walikota Balikpapan oleh satuan anti teror Yonif 600/Raider dengan dua kali ledakan bom untuk membebaskan sandera yang terperangkap dalam rumah serta dalam bus.
Namun dalam HUT TNI ke 64 di wilayah Balikapapan ada yang istemewa karena tepat pada hari Senin Tangal 5 Oktober 2009 Walikota Balikpapan H. Imdad Hamid menjadi warga kehormatan Kodam/Tpr yang dikukuhkan oleh Pangdam VI/Tpr dengan ditandai pemberian jaket loreng dan penandatanganan naskah oleh Dandim Balikpapan, Walikota Balikpapan, dan Pangdam VI/Tpr. Selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan pemotongan kue HUT ke 64 TNI oleh Pangdam VI/Tpr yang diserahkan kepada kepada perwakilan TNI-AD, TNI- AL, TNI-AU dan Kepolisian serta PNS menjadi saksi peringatan HUT ke 64 TNI wilayah Balikpapan. Selain dari unsur TNI upacara HUT TNI juga diikuti oleh Kepolisian wilayah Balikpapan, Pramuka, organisasi kemasyarakan yang ada diwilayah Balikapapan. Usai melaksanakan upacara HUT TNI selain mengelar upacara parade TNI wilayah Balikpapan dalam memperingati hari jadinya juga akan menyelengarakan kegiatan sosial, anjangsana, penanaman pohon serta kegiatan lainnya yang bersifat kegiatan keluar. (Pendam 6/Dispenad)
PRAJURIT 600 RAIDER IKUT PROMOSIKAN KESENIAN INDONESIA DI LEBANON
PRAJURIT TNI PROMOSIKAN KESENIAN INDONESIA
23 Jun 2009
PUSPEN TNI (23/6),- Prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda XXIII-C/UNIFIL memperoleh sertifikat penghargaan (letter of appreciation) dari Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI di Beirut, R. Bagas Hapsara karena telah berpartisipasi dalam menyukseskan acara pagelaran solo promosi seni dan budaya, yang digelar oleh Kedutaan RI di Beirut bekerja sama dengan American University of Beirut (AUB), di Marquand House 1879 (kediaman Presiden AUB) - Beirut.
Pada kesempatan tersebut sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda XXIII-C/UNIFIL bersama para pelajar Indonesia dan anggota Dharma Wanita KBRI Beirut menampilkan beberapa kesenian tari berupa Tari Poco-Poco, Tari Saman dan Tari Kecak dihadapan sejumlah alumni AUB yang tergabung dalam Women’s Auxiliary (sebuah organisasi sosial para relawan kesehatan di American University Hospital) yang telah mengumpulkan dana sebesar USD 150.000,- untuk disumbangkan kepada penderita kanker di Lebanon.
Disamping tari-tarian pihak Kedubes juga memainkan beberapa kesenian berupa Angklung dan Kolintang yang di padukan dengan seni gamelan. Para hadirin yang sebagian besar merupakan warga negara senior (Senior Citizen) Lebanon sangat mengapresiasi penampilan Indonesia dalam acara tersebut. Tidak sedikit dari mereka yang memberikan pujian langsung kepada Dubes, “it’s very great performance of Indonesia”.
Pada kesempatan tersebut pihak AUB juga memberikan apresiasi khusus kepada sang koreografer, bapak Maulana (staf kedutaan), dengan sebuah rangkaian bunga karena telah mendesain sedemilkian rupa acara tersebut sehingga dapat terlaksana dengan sangat mengagumkan. Atas dasar itulah Dubes Bagas Hapsara memberikan penghargaan sebagai rasa terimakasih kepada 46 prajurit TNI Dpp Kapten Inf Friando Karim Danki Mekanis D (Pasi Ops Yonif 600/Raider) yang telah membantu mempromosikan kesenian Indonesia disela-sela kesibukan mereka sebagai penjaga perdamaian (peace keeper) di Lebanon Selatan.
Selesai menerima penghargaan dari Dubes, di hadapan anak buahnya, Dansatgas Konga XXIII-C/UNIFIL atau Indobatt (Indonesian Battalion), Letkol Inf R. Haryono menekankan bahwa apa yang dikerjakan untuk merah putih harus all out. “Kita tidak boleh tampil setengah-setengah dalam menjaga nama baik bangsa dan negara di dunia internasional. Untuk merah putih kita harus all out”.
Lebih lanjut Dansatgas mengatakan bahwa selama kegiatan yang dilakukan telah mendapatkan ijin dari Force Commander (Komandan Pasukan) UNIFIL, Indobatt akan selalu memberikan yang terbaik asalkan tidak mengganggu tugas pokoknya sebagai peace keeper dalam menjalankan Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1701 di Lebanon Selatan. Selama ini prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda di Lebanon sering menampilkan beberapa atraksi dan kesenian daerah di hadapan warga UNIFIL maupun masyarakat setempat.
BREVET SPANYOL DI DADA PRAJURIT 600/RAIDER
BREVET SPANYOL DI DADA PRAJURIT GARUDA
22 Jun 2009
PUSPEN TNI (22/6),- Prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda XXIII-C/UNIFIL boleh berbangga hati, karena di dada mereka telah tersematkan sebuah brevet penghargaan dari kontingen Spanyol. Ini adalah sebuah penghargaan yang merupakan bukti kerja keras kita selama ini, diakui oleh negara lain, kata Dansatgas Konga XXIII-C - Letkol Inf R. Haryono pada saat penyematan brevet tersebut di sela-sela Apel Gabungan yang dilaksanakan di Lapangan Garuda, Soekarno Base UN POSN 7-1, Sabtu pagi (20/6) waktu Lebanon. Pemberian penghargaan dari Kontingen Spanyol itu sendiri sudah disematkan oleh Komandan Sektor Timur UNIFIL - Brigjen Asarta Cuevas kepada Dansatgas Konga XXIII-C beberapa waktu yang lalu.
Menurut Letkol Inf R. Haryono, penghargaan yang diberikan kepadanya bukan penghargaan yang bersifat perorangan, namun merupakan penghargaan yang bersifat kolektif. “Saya tidak bekerja sendirian, tanpa ada prajurit yang memiliki dedikasi yang tinggi serta semangat juang yang tinggi, mustahil Kontingen Garuda akan mendapatkan penghargaan dari Kontingen Spanyol”.
Lebih lanjut Dansatgas mengatakan, bahwa yang berhak menerima penghargaan ini bukan hanya Dansatgas, Wadansatgas dan Kasiops saja, melainkan semua prajurit Indobatt yang telah melaksanakan tugas dengan profesional dan penuh tanggung jawab.
Kontingen Spanyol memberikan penghargaan kepada Satgas Yonif Mekanis TNI Konga XXIII-C/UNIFIL atau Indobatt (Indonesian Battalion) karena selama bertugas di Sektor Timur UNIFIL dibawah Komando Brigjen Asarta Cuevas yang berasal dari Spanyol, telah berhasil menjaga wilayah operasi yang dipertanggung jawabkannya dengan maksimal. Sehingga pada masa kepemimpinan Jenderal Asarta, kondisi sektor Timur UNIFIL dalam keadaan aman dan kondusif bahkan zero accident.
Indobatt juga pantas mendapatkan penghargaan tersebut, karena pada saat pelaksanaan full deployment operation yang pernah dilaksanakan untuk menguji kesiapan kontingen juga dinilai yang tercepat serta paling siap diantara kontingen yang lain. Penghargaan yang diberikan oleh Kontingen Spanyol ini bukanlah suatu hal yang harus dibanggakan, tetapi justru harus dipertanggung jawabkan oleh seluruh prajurit Indobatt. Karena sampai akhir masa penugasannya di Lebanon Selatan nanti, Konga XXIII-C harus mampu mempertahankan kondisi wilayahnya dalam keadaan aman dan bebas dari gangguan keamanan, meskipun Komandan Sektor Timur UNIFIL sudah beralih ke Brigjen Prieto Martinez yang juga berasal sari Spanyol
PETENIS YONIF 600 RAIDER SUMBANGKAN 1 EMAS 2 PERAK
INDOBATT REBUT JUARA UMUM
07 Agustus 2009
Perjuangan prajurit Indobatt dalam kompetisi tenis UNIFIL terbuka akhirnya berhasil meraih juara umum di partai tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran sedangkan tunggal putri harus mengakui keunggulan petenis dari France.
Hasil keseluruhan pertandingan tenis Unifil Open sebagai berikut:
Tunggal putra juara I diraih oleh Kopda Jhonson Koly (Indobatt), Juara II Kapten Inf Wahyu Asmara (Indobatt/Yonif 600 Raider) dan Juara III Kapten Caj Andy Indarto (Indo MP).
Ganda putra juara I, pasangan Kapten Inf Wahyu Asmara (Indobatt/Yonif 600/Raider) dengan Kapten Caj Andy Indarto (Indo MP), posisi II Mayor Inf. Jones Sasmita (Indobatt/Yonif 600/Raider) dengan Kapten Kav Pamiluru (Indobatt) dan Juara III Mayor Chk Samhadi dengan Serka Nengah
Untuk ganda campuran posisi pertama direbut oleh pasangan Kopda Jhonson (Indobatt) / Serka Fitri (Indo MP), kedua pasangan (Ghanbatt) dan ketiga ditempati oleh Serka Reban/Sertu Nina (Indo MP).
Sedangkan untuk partai tunggal putri juara pertama diraih oleh Petenis (France), juara kedua diraih oleh Sertu Nina (Indo MP) dan juara ketiga Petenis (Ghanbatt)
Dengan kemenangan ini Indobatt/Satgas Yonif Mekanis TNI Konga XXIII-C/UNIFIL semakin menambah perbendaraan medali dari berbagai cabang olah raga yang dipertandingkan oleh UNIFIL (United Nations Interim Fotce In Lebanon) selama penugasan sebagai pasukan penjaga perdamaian di Lebanon Selatan yang telah berjalan selama 9 bulan
MAYOR INF JONES SASMITA & KOPDA DARWAN SUMBANGKAN MEDALI UNTUK GARUDA
Oleh : Herlambang Saputra
23-Jul-2009, 13:41:31WIB
Perjuangan prajurit TNI dalam kompetisi bulutangkis UNIFIL terbuka akhirnya berhasil meraih 3 juara di partai tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran serta menempatkan Praka Fiko Aditiyantoro dari Indonesian Battalion/Indobatt (Konga XXIII-C/UNIFIL) sebagai pemain terbaik. Sedangkan 2 partai lainnya, Kapten Cpm Afsistaliana dan Sertu Nina harus mengakui keunggulan pebulutangkis dari Ghana dan mereka kalah di partai tunggal putri dan ganda putri.
Hasil keseluruhan pertandingan bulutangkis Unifil Open sebagai berikut: tunggal putra juara pertama diraih oleh Praka Fiko Aditiyantoro (Indobatt), kedua Kopda Darwan (Indobatt) dan ketiga Serda Embriono (Indo FHQSU), ganda putra juara pertama, pasangan Kapten Mar Wisnu Syogo / Praka Fiko Aditiyantoro (Indobatt), posisi kedua Mayor Inf. Jones Sasmita (Yonif 600/Raider) / Serma Supardi (Indobatt) dan ketiga Serma Maman Suratman / Serma Jarot Susila Wardhana (Indo FHQSU). Untuk ganda campuran posisi pertama direbut oleh pasangan Sertu Nina Trihastuti / Praka Fiko Aditiyantoro (Indobatt), kedua Kapten Cpm. Afsistaliana / Kopda Darwan (Indobatt/Yonif 600/Raider) dan ketiga ditempati oleh Lt. Mark Kobina Hagan / LCpl. Ntim Judith (Ghanbatt). Sedangkan untuk partai tunggal putri juara pertama diraih oleh Ls. Annang Victoria (Ghanbatt) sekaligus dinobatkan sebagi pemain terbaik putri, juara kedua diraih oleh Kapten Cpm Afsistaliana (Indo MP) dan juara ketiga diraih oleh Capt. Xu Xue (China). Ganda putri juara pertama pasangan Ls. Annang Victoria / LCpl. Ntim Judith (Ghanbatt), kedua Kapten Cpm Afsistaliana / Sertu Nina Trihastuti (Indo MP) dan ketiga Letda. Fang Li / Letda. Zeng Ziyun (China).
Upacara penutupan UNIFIL Open Badminton Competition sekaligus penyerahan hadiah yang rencananya dihadiri oleh Deputy Force Commander UNIFIL, Brigjen Bardalay akhirnya diwakilkan kepada Chief J1/CMPO UNIFIL HQ, Kolonel Joseph Kwaku Kwankye karena adanya kesibukan orang nomor dua di UNIFIL tersebut, bertempat di Rubb Hall UNIFIL HQ Naquora dan dihadiri oleh seluruh pemain dan perwakilan dari masing-masing kontingen.
Dengan kemenangan ini Indobatt/Satgas Yonif Mekanis TNI Konga XXIII-C/UNIFIL semakin menambah perbendaraan medali dari berbagai cabang olah raga yang dipertandingkan oleh UNIFIL (United Nations Interim Fotce In Lebanon) selama penugasan sebagai pasukan penjaga perdamaian di Lebanon Selatan yang telah berjalan selama 8 bulan.
(Papen Satgas Konga XXIII-C/UNIFIL/Dispenad)
PRAJURIT YONIF 600/RAIDER TERPILIH SEBAGAI PETEMBAK TERBAIK DI LEBANON
DUA PRAJURIT TNI TERPILIH SEBAGAI PETEMBAK TERBAIK
29 Jun 2009
PUSPEN TNI (29/6),- Prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda di Lebanon kembali menunjukkan prestasinya dalam lomba menembak antar kontingen se UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) yang diselenggarakan oleh Batalyon India UN POSN 4-2 selama dua hari (25-26 Juni 2009) di Lapangan Tembak Sektor Timur UNIFIL. Lomba tembak ini diikuti oleh 19 tim dari 12 negara terdiri dari Korea Selatan, Indonesia, India, Malaysia, Spanyol, Italia, Polandia, Perancis, El Savador, China, Ghana dan Nepal yang dibagi dalam dua kategori yaitu tim Senapan dan Pistol.
Untuk lomba menembak senapan, Juara I diraih oleh Tim Rokbatt (Korea Selatan) dengan nilai 210, Juara II Tim Indo FHQSU (Force Head Quarter Support Unit/Konga XXVI-A) dengan nilai 209 dan Juara III Tim SEMPU (Sector East Military Police Unit/Konga XXV-A) dengan nilai 204 dari total nilai 300. Kopral Dua (Kopda) Tasimin dari Indobatt (Konga XXIII-C) yang memperkuat Tim SEMPU keluar sebagai petembak terbaik dengan nilai 114 (total nilai 150) dari tiga sikap menembak : tiarap, jongkok/duduk dan berdiri jarak 100 m menggunakan 30 butir peluru.
Sedangkan dalam lomba menembak pistol, Juara I diraih oleh Tim Indobatt (Konga XXIII-C) dengan nilai 278, Juara II Tim Rokbatt (Korea Selatan) dengan nilai 268 dan Juara III Tim Indbatt (India) dengan nilai 256 dari total nilai 300. Prajurit Kepala M. Eka Adhi Sumanegara (Yonif 600 Raider) dari Indobatt keluar sebagai petembak terbaik dengan nilai 142 (total nilai 150), menembak jarak 15 m menggunakan 5 butir peluru dan 25 m menggunakan 10 butir peluru dengan sikap berdiri.
Hasil rekapitulasi nilai menembak senapan dan pistol, Tim Rokbatt (Korea Selatan) menduduki peringkat pertama dengan nilai 478 disusul oleh Tim Indobatt dengan nilai 463 sedangkan Indo FHQSU menempati posisi ketiga dengan nilai 460 dari total nilai 600.
Dalam acara penyerahan piala dan medali kepada para pemenang di Markas Batalyon India (Indbatt UN POSN 4-2), Komandan Sektor Timur UNIFIL (Sector East Commander), Brigadir Jenderal Prieto Martinez yang berasal dari Spanyol mengatakan bahwa menembak adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap prajurit, one shoot one enemy. Jenderal Martinez juga mengucapkan selamat kepada para pemenang dan seluruh kontingen yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan lomba menembak, sehingga dapat berlangsung dengan sportifitas yang tinggi meskipun Tim Spanbatt (Spanyol) sendiri belum mampu menjadi yang terbaik dan hanya berada pada posisi ke tujuh.
Yonif 600/Raider mendapat julukan Black Belt Batallion
KabarIndonesia - “Hampir seluruh prajurit Yonif 600/Raider adalah karateka sabuk hitam” Sampai sekarang, setiap ada kejuaraan karate anggota Yonif 600/Raider selalu dilibatkan dalam kepanitiaan, karena Yonif 600/Raider memiliki Majelis Sabuk Hitam terbesar di wilayah Kalimantan Timur, sehingga di kalangan karateka Yonif 600/Raider dijuluki Black Belt Battalion.
Sejak awal berdirinya Yonif Linud 612/Modang sampai berubah menjadi Yonif 600/Raider batalyon ini sudah menerapkan olah raga bela diri karate untuk para prajuritnya, dalam hal ini Lemkari (Lembaga Karate-Do Indonesia). Namun karena sulitnya melaksanakan ujian sabuk hitam, maka pada saat itu di setiap kompi hanya terdapat tiga orang prajurit karateka yang berkualifikasi sabuk hitam.
Kondisi itu mengakibatkan perkembangan karate di Yonif 600/Raider semakin menurun dari waktu ke waktu, terlebih lagi dengan adanya beberapa orang prajurit bersabuk hitam yang pindah satuan. Perkembangan kembali membaik setelah turun ST dari Pangdam VI/Tanjungpura tentang kewajiban bagi seluruh prajurit untuk memiliki kemampuan bela diri karate.
Menindaklanjuti perintah tersebut, Yonif 600/Raider lalu menggalakkan lagi latihan karate yang dilaksanakan pada setiap Selasa dan Jumat sore. Hasilnya sangat memuaskan, karena rata-rata personel Yonif 600/Raider sudah mencapai sabuk biru dan coklat kyu 1, serta siap melaksanakan ujian sabuk hitam. 7 Mei 2006 dilaksanakan ujian Sabuk Hitam di Aula Yonif 600/Raider dengan mendatangkan Panitia dan Dewan Guru Pusat Lemkari, Anton Lesiangi (Karateka DAN IX) dari Jakarta. Saat itu prajurit Yonif 600/Raider yang bersabuk coklat kyu 1 dan memenuhi syarat untuk mengikuti ujian sabuk hitam DAN I sebanyak 180 orang. Dari 180 orang DAN I tersebut kemudian diseleksi lagi oleh panitia ujian, yakni 25 orang mengikuti ujian DAN II dan satu orang prajurit melaksanakan ujian DAN III dilanjutkan DAN IV. Hasilnya, satu orang menjadi DAN IV, 24 orang DAN II dan 155 orang DAN I. Setahun kemudian, usai melaksanakan ujian sabuk hitam Danyonif 600/Raider saat itu, Letkol Inf Rifki (Karateka DAN IV) diangkat sebagai Ketua Umum Pengda Lemkari Kalimantan Timur.
Sejak itulah perkembangan karateka di Yonif 600/Raider makin maju pesat. Setiap ada kejuaraan karate, baik di dalam maupun di luar wilayah Kalimantan Timur, Yonif 600/Raider selalu mengirimkan atletnya dan pasti selalu memperoleh prestasi yang membanggakan. 3 Juni 2007 Yonif 600/Raider mendatangkan lagi panitia dari Jakarta untuk penyelenggaraan ujian sabuk hitam yang kedua dan penataran wasit juri karate tingkat nasional dengan syarat minimal DAN I. Ketika itu, personel Yonif 600/Raider yang mengikuti penataran wasit sebanyak 25 orang, sedangkan 469 orang mengikuti ujian sabuk hitam yang kedua, tujuh orang melanjutkan ujian untuk memperoleh predikat DAN II, dua 2 orang ujian DAN III dilanjutkan seorang diantaranya ujian DAN IV dan satu orang lainnya juga mengikuti ujian DAN IV. Dari ujian sabuk hitam kedua itu, hasilnya satu orang prajurit memperoleh predikat karateka DAN V, satu orang DAN IV, lima orang DAN II, satu orang DAN III, lima orang DAN II dan 469 orang lainnya DAN I.
Sejak awal berdirinya Yonif Linud 612/Modang sampai berubah menjadi Yonif 600/Raider batalyon ini sudah menerapkan olah raga bela diri karate untuk para prajuritnya, dalam hal ini Lemkari (Lembaga Karate-Do Indonesia). Namun karena sulitnya melaksanakan ujian sabuk hitam, maka pada saat itu di setiap kompi hanya terdapat tiga orang prajurit karateka yang berkualifikasi sabuk hitam.
Kondisi itu mengakibatkan perkembangan karate di Yonif 600/Raider semakin menurun dari waktu ke waktu, terlebih lagi dengan adanya beberapa orang prajurit bersabuk hitam yang pindah satuan. Perkembangan kembali membaik setelah turun ST dari Pangdam VI/Tanjungpura tentang kewajiban bagi seluruh prajurit untuk memiliki kemampuan bela diri karate.
Menindaklanjuti perintah tersebut, Yonif 600/Raider lalu menggalakkan lagi latihan karate yang dilaksanakan pada setiap Selasa dan Jumat sore. Hasilnya sangat memuaskan, karena rata-rata personel Yonif 600/Raider sudah mencapai sabuk biru dan coklat kyu 1, serta siap melaksanakan ujian sabuk hitam. 7 Mei 2006 dilaksanakan ujian Sabuk Hitam di Aula Yonif 600/Raider dengan mendatangkan Panitia dan Dewan Guru Pusat Lemkari, Anton Lesiangi (Karateka DAN IX) dari Jakarta. Saat itu prajurit Yonif 600/Raider yang bersabuk coklat kyu 1 dan memenuhi syarat untuk mengikuti ujian sabuk hitam DAN I sebanyak 180 orang. Dari 180 orang DAN I tersebut kemudian diseleksi lagi oleh panitia ujian, yakni 25 orang mengikuti ujian DAN II dan satu orang prajurit melaksanakan ujian DAN III dilanjutkan DAN IV. Hasilnya, satu orang menjadi DAN IV, 24 orang DAN II dan 155 orang DAN I. Setahun kemudian, usai melaksanakan ujian sabuk hitam Danyonif 600/Raider saat itu, Letkol Inf Rifki (Karateka DAN IV) diangkat sebagai Ketua Umum Pengda Lemkari Kalimantan Timur.
Sejak itulah perkembangan karateka di Yonif 600/Raider makin maju pesat. Setiap ada kejuaraan karate, baik di dalam maupun di luar wilayah Kalimantan Timur, Yonif 600/Raider selalu mengirimkan atletnya dan pasti selalu memperoleh prestasi yang membanggakan. 3 Juni 2007 Yonif 600/Raider mendatangkan lagi panitia dari Jakarta untuk penyelenggaraan ujian sabuk hitam yang kedua dan penataran wasit juri karate tingkat nasional dengan syarat minimal DAN I. Ketika itu, personel Yonif 600/Raider yang mengikuti penataran wasit sebanyak 25 orang, sedangkan 469 orang mengikuti ujian sabuk hitam yang kedua, tujuh orang melanjutkan ujian untuk memperoleh predikat DAN II, dua 2 orang ujian DAN III dilanjutkan seorang diantaranya ujian DAN IV dan satu orang lainnya juga mengikuti ujian DAN IV. Dari ujian sabuk hitam kedua itu, hasilnya satu orang prajurit memperoleh predikat karateka DAN V, satu orang DAN IV, lima orang DAN II, satu orang DAN III, lima orang DAN II dan 469 orang lainnya DAN I.
Selasa, 23 November 2010
MEMPERBAIKI SENDIRI MESIN CUCI YANG RUSAK
Di Zaman yang serba modern semua peralatan menggunakan listrik, baik untuk kebutuhan rumah tangga ataupun yang lain. Diantaranya adalah mesin cuci, mesin cuci sangat membantu kita dikala kita sudah capek kita bisa mencuci tanpa mengunakan tenaga tangan. Bermacam-macam merek mesin cuci yang beredar di pasaran. Mesin cuci merek LG, mesin cuci Sharp atau mesi cuci Electrolux semua menawarkan keunggulan masing-masing. Tetapi pada dasarnya semua mesin cuci memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai mesin cuci dan sebagai pengering.
Ketika mesin cuci kita rusak dan tidak bisa digunakan tentunya kita menjadi panik tetapi tidak usah bingung dan jangan terburu-buru membawa ke tukang servis yang kadang-kadang bisa mengeluarkan dana yang cukup banyak, karena sebenarnya permasalahannya sangat sederhana dan kita kita bisa mengecek untuk memperbaiki sendiri.
1. KEMUNGKINAN KERUSAKAN PADA KONDENSATOR (mesin tidak bisa berputar)
1.Kondensator asli pabrik mesin cuci |
a. Siapkan peralatan sederhana seperti obeng, tang potong/gunting, isolasi listrik
b. Lepaskan/cabut arus listrik ke PLN
c. Buka baut panel bagian belakang mesin cuci (Kondensator berwarna hitam bulat berbentuk 2 tabung pendek dan panjang dijadikan satu biasanya tabung yg panjang untuk mesin pencuci dan yang pendek untuk mesin pengering seperti gbr 1 disamping. Kalau yang mati mesin pengering saja, berarti yang diganti yg pendek aja khusus pengering seperti gbr 2 dibawah, jcukup memotong kabel yg kondensator pendek dan diganti dengan kondensator yang baru kondensator biasanya diletakan dibagian belakang besin cuci)
d. Kemudian lepaskan kondensator dan lepas kabel yang menghubungkan.
e. Perhatikan sambungan kabel yang menghubungkan ke kondensator, bila perlu catat koneksi kabel-kabel itu.
f. Setelah Kondesator dilepas bawa ke toko spare part mesin cuci. Bisa di beli di toko elektronik atau toko mesin cuci. kalau tidak ada yang asli cari yang kemampuan amperenya lebih tinggi dari yang asli. Harganya juga murah tidak sampai Rp 50.000
2.kondensator pengganti |
h. Setelah dapat kondensator yang baru, pasangkan kembali kabel-kabel yg sudah kita ingat tadi kemudian isolasi untuk mencegah konsleting.
i. Tahap selanjutnya anda tinggal mencoba hasil dari servisan anda semoga berhasil
2. KEMUNGKINAN KERUSAKAN PADA TIMER.
Sistem timer mesin cuci yang dijumpai dipasaran menggunakan dua sistem yaitu manual dan elektronik. Untuk mesin cuci sistem elektronik bagi yang awam harus berhati-hati jika ingin memperbaiki sendiri. Minimal harus mempunyai dasar kelistrikan dan elektronik. Untuk memperbaiki atau mengganti mesin cuci sistem timer manual cukup mudah. Berikut langkah-langkah memperbaiki timer mesin cuci sistem manual.
a. Siapkan peralatan sederhana seperti obeng, tang potong/gunting, isolasi listrik
b. Lepaskan/cabut arus listrik ke PLN
c. Buka baut panel bagian atas atau belakang tergantung merk mesin cuci (bagian dimana timer berada)
d. Setelah timer terlihat lepaskan timer
e. Potong kabel-kabel yang terhubung ke timer, perhatikan warna kabel, bila perlu catat koneksi kabel-kabel itu terhadap bagian dalam timer.
f. Bila perlu perhatikan skema rangkaian mesin cuci, biasanya di tutup belang mesin cuci
g. Setelah timer dilepas bawa ke toko spare part mesin cuci sebagai contoh. Bisa di beli di toko elektronik atau toko mesin cuci. Beli yang sistem timernya sama, kalau tidak ada yang asli. harganya biasanya sekitar Rp 50.000 an
h. Setelah dapat timer yang baru, pasangkan kembali kabel-kabel timer sesuai dengan yg sudah kita ingat tadi kemudian isolasi untuk mencegah konsleting.
i. Tahap selanjutnya anda tinggal mencoba hasil dari servisan anda
Demikian sedikit pengalaman mudah2an dapat bermanfaat
MAYOR INF RIONARDO JABAT DANYONIF 600/RAIDER
KODAM VI/TPR (22/6),- Kepala Staf Kodam (Kasdam) Brigjen TNI Wisnu Bawatena, Sabtu pagi (19/6), melantik Mayor Inf Rionardo menjadi Komandan Batalyon Infanteri 600/Raider mengantikan Letnan Kolonel Inf Joko Suparyoto. Pelantikan Mayor Inf Ricardo berlangsung di lapangan upacara Markas Yonif 600/R Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, dalam sebuah upacara militer yang dihadiri Irdam VI/Tpr, para Asisten, Komandan Satuan, Kabalak, Wakil Walikota Balikpapan Rizal Efendi, Danlanud Balikpapan, Kapolres Balikpapan serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Pangdam VI/Tpr Mayjen TNI Tan Aspan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasdam menegaskan, bahwa sebagai prajurit Batalyon Infanteri 600/Raider harus terus melaksanakan latihan. Dalam keadaan apapun latihan tetap diprioritaskan dan dilaksanakan secara sunguh-sunguh. Karena melalui latihan kita tetap sehat dan kuat serta mahir dalam melaksanakan tugas sebagai prajurit menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dicintai.
Sertijab Danyon 600/R ini dimeriahkan dengan demontrasi olah menembak Air Sop Gun, beladiri militer, Karate, dan demontrasi operasi Raid penghancuran oleh Tim Gultor Yonif 600/Raider yang disaksikan langsung Kasdam VI/Tpr, para Asisten serta sejumlah undangan.
(pendam6)
UJI PETIK TES KESJAS PRAJURIT KODAM SANGAT PRIMA
Balikpapan(01/12), Kepala Dinas Jasmani Angkatan Darat (Kadisjasad) Brigjen TNI I Ketut Mudjat memuji kesegaran jasmani prajurit Kodam VI/Tpr yang senantiasa dalam keadaan prima untuk mendukung pelaksanaan tugas di wilayah lingkup Kodam VI/Tpr. Pujian Kadisjasad tersebut disampaikan ketika meninjau uji petik tes kesegaran jasmani yang berlangsung di Batalyon 600/Raider Manggar Balikpapan. Uji petik tes kesegaran jasmani dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kesiapan fisik prajurit Kodam VI/Tpr. Uji petik tes kesegaran jasmani ini terdiri dari lari 12 menit, Pul up, Sit up, Pus up dan Sutleran, di ikuti sebanyak 70 anggota prajurit yang mewakili seluruh prajurit Kodam VI/Tanjungpura. Kapten Inf Eddy S (Staf Kadisjasad) memutuskan bahwa uji petik tes kesegaran jasmani prajurit Kodam VI/Tpr ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui sejauh mana kesiapan fisik prajurit Kodam VI/Tpr dalam menghadapi pelaksanaan tugas dimasa-masa mendatang dan akhirnya melalui uji petik tes tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa ternyata prajurit Kodam VI/Tpr senantiasa dalam keadaan yang prima dan memenuhi harapan kita semua, kata Kapten Inf Eddy S yang diamini oleh Danyon 600/Raider Letkol Inf Joko Suparyono bersama para Staf 600/Raider. (Penerangan Kodam VI/Tpr) |
10 Petinju Yonif 600/Raider dipersiapkan Ikut Kejurda
BALIKPAPAN– Pertina Balikpapan menggembleng 12 petinju untuk dipersiapkan dalam Kejurda di Tarakan Jumat (23/4 2010) mendatang. Ke-12 petinju itu kini menjalani pemusatan latihan di Lanal Balikpapan. Kalau tak ada kendala, mereka akan bertolak ke Tarakan pada Kamis (22/4), sehari sebelum kejuaraan dihelat. Ketua Umum Pertina Balikpapan Karmin Laonggeng menuturkan, 12 orang yang dipersiapkan itu merupakan hasil seleksi. Mereka nantinya akan dipersiapkan juga untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Bontang. Kejuaraan daerah di Tarakan, diibaratkan sebagai turnamen pemanasan sebelum mereka mengikuti Porprov. Karmin – sapaan akrab Karmin Laonggeng – menuturkan, dirinya mempersiapkan atlet tinju itu mulai dari nol. Bahkan, kejuraan daerah ini merupakan ajang yang pertama kali diikuti oleh para petinju tersebut. Tetapi, dia memiliki harapan yang sangat besar. Sebab, sejak awal seleksi, sudah terlihat potensi yang cukup besar. “Dari 12 atlet tinju yang kami pilih. Sepuluh di antaranya berasal dari Yonif 600/Raider. Mereka sudah memiliki mental yang baik. Sisanya, teknik pukulan, bertahan dan menyerang diberikan dalam sesi latihan. Selama ini, mereka menunjukkan kemampuan yang bagus,” kata Karmin. Dikonfirmasi terpisah, Ketua Harian Pertina A’an Amsing Gabriel menuturkan, pemusatan latihan sudah dimulai sejak 14 Maret silam. Atlet-atlet yang lolos seleksi ini merupakan yang terbaik dikelasnya, saat seleksi lalu. Dari kemampuan para atlet yang berhasil dijaring, pihaknya pun mematok 2 emas dalam Kejurda di Tarakan. Target yang dipatok itu bukan asal-asalan. Pihaknya sudah membaca kekuatan lawan dan membandingkannya dengan kemampuan atlet yang dimilikinya. “Ya, ini target yang cukup realistis. Kami menerjunkan atlet di tingkat senior dan junior. Ada 8 atlet yang terjun di berbagai kelas senior. Sisanya, turun di kelas junior,” ucap A’an, sapaan akrabnya. A’an menambahkan, selama pemusatan latihan di Lanal Balikpapan itu, seluruh atlet dari kesatuan 600/Raider maupun sipil diinapkan di mes Lanal. Itu dimaksudkan agar para atlet lebih fokus dan serius menghadapi pertandingan. Selama masa pemusatan tersebut, semua kebutuhan para petinju dipenuhi oleh Ketua Umum Karmin Laonggeng. Mulai dari kebutuhan makanan sampai perlengkapan latihan. Sebagian, ada juga yang berasal dari Lanal Balikpapan. “Lanal ini sudah seperti markas petinju Balikpapan, Setiap ada pemusatan latihan, tempatnya pasti di sini,” ucapnya lagi. Selama pemusatan latihan, ada empat pelatih yang rutin menggembleng para petinju tersebut. Selain A’an yang turun langsung, ada juga Komisi Teknik Pertina Surya Nasution yang ikut menggembleng. Lalu, ada juga pelatih Aman Budi dan Rusli. Dua pelatih itu didampingi oleh asisten Herad Wadudi. Nama terakhir merupakan mantan petinju yang berasal dari Yonif 600/Raider. “Yah, kami juga mengucapkan terima kasih kepada Danyon 600/Raider Letkol (Inf) Joko Suprayoto. Beliau memberikan dukungan penuh ketika kami mencari bibit atlet dari kesatuannya,” kata A’an lagi. |
Yonif 600 Raider latihan Geladi Posko I
SERTIJAB DANYON 600/RAIDER LETKOL INF R HARYONO KEPADA LETKOL INF JOKO S
Penggunaan SUMPIT oleh Yonif 600/Raider
“Senjata sumpit ini memang hebat dan tidak kalah dengan senjata api, pistol ataupun senapan. Oleh karenanya, satuan ini menjadi tertarik mengadopsinya menjadi salah satu peralatan tempur prajurit dan mengkombinasikannya dengan senjata organik militer mereka, Untuk dipergunakan bagi kepentingan tugas.”
Sebagai satuan tempur yang memang dalam kehidupan kesehariannya bergaul dengan senjata mematikan untuk membunuh musuh, maka Yonif 600/Raider yang bermarkas di Kalimantan ini terinspirasi oleh senjata yang biasa dipergunakan oleh Suku Dayak di pedalaman Kalimantan. Senjata Sumpit yang biasa diguakan oleh Suku Dayak ini untuk berburu binatang, dengan menggunakan anak sumpil yang ujungnya diberi racun dari ramuan getah tumbuh-tumbuhan dan bisa binatang buas, dapat menimbulkan efek kematian yang relatif singkat pada sasaran yang disumpitnya.
Realisasinya, pada Pebruari 2003 satuan ini membentuk “Tim Sumpit”, yang
personelnya diambil dari para prajurit batalyon keturunan asli Dayak. Sebulan kemudian,Yonif 600/Raider mendatangkan pelatih dari tokoh Dayak Pedalaman yang terkenal dengan sumpit beracunnya untuk melatih 25 orang prajurit tentang cara penggunaan sumpit dan pembuatan racun yang dipakai untuk anak sumpit.
Setelah latihan selesai, lalu keduapuluhlima orang prajurit itu disebar kekompi-kompi dan pada setiap seminggu sekali mereka memberikan pelatihan kepada rekan-rekannya yang lain, agar seluruh anggola Yonif 600/ Raider mampu menggunakan sumpit.
Inisiatif dan upaya keras untuk menjadikan Sumpit sebagai senjata prajurit ini ternyata tidaklah sia-sia. Terbukti saat Yonif 600/ Raider bertugas ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) 2004¬2005, personel Tim Sumpit yang disebar ke dalam tiap-tiap tim, dengan pembagian di setiap tim terdapat tiga hingga empat orang prajurit berkemampuan menggunakan senjata Sumpit, berhasil membunuh empat orang. pemberontak GAM, sekaligus menyila empat pucuk senjata AK-47 yang mereka pakai.
Ceritanya, pada Pebruari 2004 saat “Tim Anas-1 Kipan A Yonif 600/Raider yang dipirnpin Lettu Inf Mulyadi melaksanakan penyergapan di Kampung Blang Sukun, Pidie. Ketika itu, tim dibagi menjadi empat kelompok, salah sulu tim dipimpin Oleh Kopda Impung Upai, salah satu personel “Tim Sumpit, yang jabatan sehari-harinya di satuan adalah sebagai Tamtama Penembak SMR (Senapan Mesin Ringan). Sebelum kelompok lain masuk kedudukan, Kelompok-4 yang dipinpin Kopda Impung Upai, putra asli Dayak kelahiran Datah Bilang, Tenggarong 6 .luli 1977 ini adalah kelompok yang pertama kali masuk kedudukan. Saat akan masuk, terlihat satu orang pos tinjau GAM lengkap dengan senjata AK 47 sedang berjaga-jaga. Agar gerakan tetap rahasia dan kehadiran pasukan tidak diketahui musuh, Kopda Impung Upai lalu melumpuhkan pos tinjau tersebut dengan menggunakan sumpit. Anak sumpit tepat mengenai leher bagian belakang anggota GAM itu. Tidak lebih dari 10 detik, orang itu roboh dengan tidak menimbulkan suara berisik . Senjata lain mereka ambil. Dengan tewasnya pos tinjau GAM tersebut, kelompok lain dari pasukan Yonif 600/Raider dapat masuk kedudukan dengan aman tanpa diketahui GAM dan penyergapanpun dapat dilaksanakan dengan sukses tanpa ada korban dari pihak kawan.Raider menggunakan sumpit sebagai senjata mematikan untuk menghadapi musuh di dalam penugasan inilah, yang merupakan ciri khas Yonif 600/Raider dan membedakan satuan kami dengan satuan raider lainnya di Indonesia” Danyonif 600/Raider letkol Inf R. Haryono. Penggunaan sumpit memang sangat cocok untuk pasukan raider, yang salah satu semboyannya adalah “senyap dalam bergerak”. Selain untuk menjaga kerahasiaan gerak pasukan,juga untuk “bunuh senyap”. Keberadaan senjata sumpit terasa tepat menggantikan fungsi senjata berperedam, yang Iebih diperuntukkan bagi aksi pertempuran kota atau Pertempuran .larak Dekat (PJD) dan tidak dipergunakan untuk medan-medan penugasan berupa hutan.
Dengan mempelajari kesuksesan penggunaan sumpit di medan tugas, maka sampai sekarang Yonif 600/Raider tetap memelihara kemampuan personelnya dalam menggunakan sumpit dan menjadikan penggunaan sumpit sebagai kualipikasi seluruh personel Yonif 600/Raider, sekaligus melakukan regenerasi personel Tim Sumpit dengan merekrut para prajuril batalyon yang berasal dari etnis Dayak. Suku Dayak mengenal berbagai macam senjata yang biasa digunakan untuk berburu dan berperang pada zaman dahulu atau untuk kegunaan sehari-hari, seperti di ladang. Misalnya sumpitan (sipet), mandau, lonjo (tombak), perisai (telawang), dan taji.
Senjata sumpit berupa buluh dari batang kayu bulat sepanjang 1,9 meter hingga 2,1 meter. Sumpit harus terbuat dari kayu keras seperti kayu ulin, tampang, lanan, berangbungkan, rasak, atau kayu plepek. Diameter sumpit dua hingga tiga sentimeter yang berlubang di bagian tengahnya, dengan diameter lubang sekitar satu sentimeter. Lubang ini untuk memasukkan anak sumpit atau damek. Secara tradisional, kalau ingin tepat sasaran dan kuat bernapas, panjang sumpit harus sesuai dengan tinggi badan orang yang menggunakannya, Bagian yang paling penting dari sumpitan, selain batang sumpit, yaitu pelurunya atau anak sumpitnya yang disebut damek. Ujung anak sumpit runcing, sedang bagian pangkal belakang ada semacam gabus dan sejenis dahan pohon agar anak sumpit melayang saat menuju sasaran.Racun damek oleh etnis Dayak Lundayeh disebut parir. Racun yang sangat mematikan ini merupakan campuran dari berbagai getah pohon, ramuan tumbuhan serta bisa binatang seperti ular dan kalajengking. Selain beracun, kelebihan yang dimiliki senjata ini dibandingkan dengan senjata khas Dayak lainnya, yakni kemampuan mengenai sasaran dalam jarak yang relatif jauh. Jarak efektif bisa mencapai puluhan meter, tergantung kemampuan si penyumpit. Selain itu, senjata ini juga tidak menimbulkan bunyi. Unsur senyap ini sangat penting saat mengincar musuh maupun binatang buruan yang sedang lengah.
(Sumber : Majalah Defender)
Raider Bebaskan Sandera GAM di Sawang
|
Pangdam VI/Tpr Berangkatkan 279 prajurit Yonif 600/Raider Ke Lebanon
Balikpapan (10/10), Pangdam VI/Tpr Mayjen TNI Tono Suratman melepas keberangkatan Kontingen Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII/C/Unifil Lebanon, Sabtu Pagi (11/10) di Lapangan Makodam VI/Tpr. Dalam hal ini Kodam VI/Tpr dari Batalyon Infanteri 600 Raider dipercayakan untuk memenuhi panggilan tugas perdamaian tersebut, yakni sebayak 279 prajurit Yonif 600 Raider dipimpin oleh Letkol Inf Haryono, akan diberangkatkan langsung ke Libanon setelah dari Cipatat dalam ragka melaksanakan latihan pratugas. Pangdam VI/Tpr mengatakan, kepercayaan negara yang diberikan kepada prajurit Kodam VI/Tpr khusunya prajurit Yonif 600 Raider dalam rangka tugas perdamaian dunia di Lebanon ini adalah kepercayaan dan kehormatan serta wujud pertanggungjawaban kepada rakyat, bangsa dan negara yang kita cintai. Agar dilaksanakan dengan dedikasi yang tinggi dan penuh keikhasan, karena dalam penugasan ini akan membawa nama baik negara kita dimata dunia. Dikatakan, Tugas perdamaian dunia ini adalah wujud penjabaran dari salah satu tugas pokok TNI. Dalam pelaksanaanya agar kehadiran Kalian harus mampu memberikan dampak positif bagi kepentingan perdamaian dunia, terciptanya rasa aman rakyat, bangsa dan negara Lebanon. Untuk itu setiap prajurit harus mampu menjaga martabat dan kehormatan prajurit TNI yang dilandasi Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI. Papar Pangdam VI/Tpr. Hadir pada upacara pemberangkatan tersebut Kasdam VI/Tpr Brigjen TNI Edhy Ryanto, Para Asisten, Kabalak dan Komandan Satuan serta Ibu Ketua Persit Katika Chandera Kirana Ibu Lia Tono Suratman beserta jajaran pengurus Persit KCK Daerah VI/Tanjungpura. (Pendam VI/Tpr) http://www.kodam-mulawarman.mil.id/content/view/152/52/ |
Lima Prajurit Kodam VI/Tpr Berprestasi Dapat Piagam Dan Piala Dari Pangdam
BALIKPAPAN(22/12), Panglima Kodam VI/Tpr Mayjen Tono Suratman memberikan Piagam dan Piala kepada lima prajurit kodam VI/Tpr yang dinilai berprestasi baik dalam tingkat perorangan maupun satuan dalam bidang Karya Tulis Teritorial, Lomba Hubad tingkat Kotama, Lomba Binsat Satuan Infanteri Tingkat TNI AD, Lomba CGHC (Clen, Green, And Helthy City) 2008, dan peraih mendali emas pada pertandingan Menembak pada PON XVII tahun 2008 beberapa bulan yang lalu. Pemberian piagam dan piala tersebut diberikan Pangdam VI/Tpr yang diwakili oleh Asisten Personel (Aspers) Kasdam VI/Tpr Kolonel Inf Jaswandi seusai upacara peringatan Hari Ibu yang diselengarakan di lapangan upacara Makodam VI/Tpr Senin (22/12). Kelima prajurit yang mendapat piagam dan mendali masing-masing adalah Danrem 121/Abw Kolonel Inf Nukman Kosadi (Juara II pada lomba Karya Tulis Teritorial perorangan Tingkat TNI tahun 2008 ), Kahubdam VI/Tpr Kolonel Chb Umar Umaya (Juara umum III lomba HUBAD Tingkat Kotama TNI AD tahun 2008), Danyon 600/Raider Letnan Kolonel Suparyoto (Juara I lomba Binsat satuan Infanteri TNI AD tahun 2008), Komandan komplek Asrama Sepingan Mayor Ctp Drs. Hery Sulistiyono (Terbaik I Lomba bersih, hijau, dan sehat tingkat Kecamatan Balikpapan Selatan Dan Nominator ke tiga lomba CGHC), Kapten Arm Gunung Dwijatmiko Pama Deinteldam VI/Tpr (Peraih mendali emas pada kejuaran menembak pada pertadindan PON ke XVII di kota Samarinda tahun 2008). Piagam dan piala tersebut diberikan Pangdam VI/Tpr kepada mereka yang dinilai berprestasi dalam membawa nama satuan ditingkat TNI, TNI AD, maupun perorangan. Diharapkan dengan piala dan mendali yang diterima masing-masing prajurit tersebut dapat menberikan inspirasi kepada para prajurit maupun Komandan satuan ataupun Komandan Komplek (Asrama) yang lain. (Penerangan Kodam VI/Tpr) http://www.kodam-mulawarman.mil.id/content/view/245/52/ |
Yonif 600/Raider Juara I Lomba Voly Ball Antar Satuan Piala Pangdam
Langganan:
Postingan (Atom)